Identifikasi Masalah Batasan Masalah

7 kepada guru. Dengan itu siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing, sehingga pencapaian kompetensi dapat menyeluruh pada semua siswa. Menggunakan metode learning togethermengubah peran guru dari peran yang berpusat pada guru ke pengelolaan siswa dalam kelompok- kelompok kecil. Inti dari pembelajaran ini adalah membelajarkan siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Oleh sebab itu maka penelitian ini akan mengkaji bagaimana penerapan metode learning together sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar dalam pencapaian kompetensi pembuatan pola pada materi membuat pola kemeja .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan di atas, identifikasi masalah yang dapat dikaji antara lain : 1. Rendahnya aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya aktivitas-aktivitas siswa yang tidak mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. 2. Pelaksanaan pembelajaran yang senantiasa sama menyebabkan siswa merasa jenuh, sehingga membuat siswa kurang optimal dalam memahami materi yang diberikan. 8 3. Rendahnya pencapaian kompetensi siswa pada pembelajaran pembuatan pola yaitu 53 siswa yang memenuhi standar KKM, sedangkan sisanya 47 siswa masih belum memenuhi standar KKM. 4. Model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran pembuatan pola di SMK Negeri 1 Pandak belum bervariatif. 5. Metode pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran pembuatan pola di SMK Negeri 1 Pandak belum bervariatif.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah bahwa aktivitas belajar siswa dan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang mempengaruhi kompetensi siswa khususnya mata pelajaran pembuatan pola, maka penelitian ini dibatasi mengenai penerapan metode learning together untuk peningkatan aktivitas belajar dalam pencapaian kompetensi pembuatan pola kemeja di SMK Negeri 1 Pandak. Metode learning together merupakan salah satu metode dalam model pembelajaran cooperative. Pembuatan pola adalah pada materi pembuatan pola kemeja pria karena menyesuaikan dengan keberlangsungan pembelajaran di sekolah. Pembuatan pola kemeja pada skala kecil yaitu 1:4 karena mata pelajaran pembuatan pola merupakan awal siswa kelas X untuk mengenal dan berlatih dalam pembuatan pola busana. Aktivitas siswa yang akan diamati merupakan aktivitas belajar selama praktik pembuatan pola dengan menggunakan lembar observasi, meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, dan aktivitas 9 emosional. Kompetensi siswa yang akan dinilai adalah kompetensi dasar pada ranah belajar kognitif, psikomotorik dan afektif. Penelitian ini dikhususkan pada siswa tata busana kelas X Busana 1 SMK Negeri 1 Pandak, karena ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal pada kelas ini lebih rendah dibandingkan kelas yang lainnya.

D. Rumusan Masalah dan Pemecahannya