Jenis-Jenis Aktivitas Belajar Aktivitas Belajar a. Pengertian Belajar

50 Belajar bukanlah berproses dalam kehampaan. Tidak pula pernah sepi dari berbagai aktivitas. Tidak pernah orang terlihat yang belajar tidak melibatkan aktivitas raganya. Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar.

c. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

Syaiful Bahri Djamarah 2011 menyebutkan ada 10 aktivitas dalam belajar yaitu : 1 Mendengarkan Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yang belajar di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa diharuskan mendengarkan apa yang guru sampaikan. Menjadi pendengar yang baik ditutut dari mereka. 2 Memandang Memandang adalah megarahkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas smemandang berhubungan erat dengan mata, karena dalam memandang itulah mata yang memegang peranan penting. Dalam pendidikan aktivitas memandang termasuk dalam kategori aktivitas belajar. Di kelas seorang pelajar memandang media pembelajaran yanng berisikan tulisan yang baru saja guru tulis. Tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan selanjutnya tersimpan dalam otak. 51 3 Meraba, membau, dan mencicipi atau mengecap Aktivitas meraba, membau dan mengecap adalah indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar. Artinya aktivitas meraba, membau, dan mengecap dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus disadari oleh suatu tujuan. Dengan demikian, aktivitas-aktivitas meraba, membau dan mengecap dapat dikatakan belajar, apabila semua aktivitas itu didorong oleh kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan situasi tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah laku. 4 Menulis atau mencatat Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar. Setiap orang memiliki cara tertentu dalam mencatat pelajaran. Demikian juga dalam hal memilih pokok-pokok pikiran yang dianggap penting. Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan yang seseorang miliki berbeda- beda, sehingga berbeda pula dalam menilai bahan yang akan dicatat. 5 Membaca Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar. Membaca disini tidak mesti membaca buku belaka, tetapi juga membaca majalah, koran, tabloid, 52 jurnal-jurnal hasil penelitian, catatan hasil belajar, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan studi. 6 Membuat ikhtisar atau ringkasan Banyak orang yang merasa terbantu dalam belajarnya karena menggunakan ikhtisar ikhtisar materi yang dibuatnya. Ikhtisar atau ringkasan ini memang dapat membantu dalam hal mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan datang. 7 Mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan Dalam buku ataupun di lingkungan lain sering dijumpai tabel, diagram, ataupun bagan. Materi non verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang dalam mempelajari materi yang relevan. Demikian pula gambar-gambar, desain, peta-peta dan lain-lain dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman seseorang tentang sesuatu hal. 8 Mengingat Ingatan itu sendiri adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan learning, menyimpan retention, dan menimbulkan kembali re-membering hal-hal yang telah lampau. Jadi mengenai ingatan tersebut ada tiga fungsi yaitu memasukkan, menyimpan, dan mengangkat kembali ke alam sadar. 53 9 Berpikir Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh kemampuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan antar sesuatu. 10 Latihan atau praktek Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. Latihan termasuk cara yang baik untuk memperkuat ingatan. Sedangkan Paul D. Dierich, dalam Oemar Hamalik : 2001 mengklasifikasikan aktivitas belajar atas delapan kelompok, yaitu: 1 Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan Mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 54 4 Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan- bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun. 7 Kegiatan-kegiatan mental Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, bersemangat, bergairah, dan lain-lain. Lebih lanjut Oemar Hamalik 2001:175-176 mengemukakan beberapa manfaat pembelajaran aktif sebgai berikut : 1 Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2 Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa. 3 Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok. 55 4 Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka perbedaan individual. 5 Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. 6 Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orangtua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa. 7 Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. 8 Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. Dari beberapa uraian tentang jenis-jenis aktivitas belajar menurut para ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama proses belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa untuk mendukung proses pembelajaran meliputi aktivitas visual, lisan, menulis, menggambar hingga aktivitas rohani yaitu aktivitas emosional dan mental. d. Standar Kriteria Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pembuatan Pola Kemeja Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pembuatan pola merupakan perilaku- perilaku yang mendukung pembelajaran praktik pembuatan pola kemeja. Aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang dapat diamati observable, Aunurrahman, 2012:37. Menurut E. Mulyasa 2004:131 bahwa dari segi proses pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan 56 berkualitas apabila seluruh kelas atau sebagian besar setidak- tidaknya 75 peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Berdasarkan teori – teori yang telah diuraikan sebelumnya maka dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pembuatan pola adalah dengan menggunakan lembar observasi. Peneliti menyusun lembar observasi dengan langkah –langkah penyusunan sebagai berikut: 1 Menentukan tujuan pembuatan lembar observasi, yaitu untuk memperoleh data berapa banyak siswa di suatu kelas aktif belajar, dan bagaimana kualitas aktivitas belajar siswa-siswa tersebut. 2 Menentukan kriteria keberhasilan lembar observasi, yaitu 75 siswa aktif dan melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang mendukung proses pembelajaran, mengadopsi pendapat E Mulyasa. 3 Menyusun indikator jenis-jenis aktivitas belajar. Setelah diekstraksi, berdasarkan kajian pustaka atau kajian teori tentang aktivitas belajar siswa, jenis- jenis aktivitas belajar siswa maka didapatkanlah indikator aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pembuatan pola sebagai berikut: 57 a Aktivitas visual siswa meliputi kemampuan membaca, mengamati, memandang siswa selama proses pembelajaran pembuatan pola. b Aktivitas lisan siswa, meliputi kemampuan mengajukan pertanyaan dan kemampuan presentasi. c Aktivitas mendengar siswa, meliputi mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan teman yang presentasi. d Aktivitas menulis siswa, merupakan kemampuan siswa menulis hal – hal yang relevan dengan materi yang diberikan. e Aktivitas menggambar, meliputi kemampuan siswa dalam mengerjakan pembuatan pola. f Aktivitas emosional siswa, meliputi keseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dan mengerjakan tugas yang diberikan. 4 Membuat kisi-kisi lembar observasi. 5 Membuat lembar observasi berdasarkan indikator. 6 Menentukan kriteria kualitas aktivitas belajar siswa, dapat dilihat pada Bab III. 7 Menguji validitas dan realibilitas lembar observasi. 8 Merevisi lembar observasi. 9 Lembar observasi dapat digunakan untuk pengambilan data kualitas aktivitas belajar siswa. 58 Aktivitas siswa dalam kualitas tinggi jik a ≥ 75 siswa aktif melakukan aktivitas- aktivitas belajar sesuai dengan indikator, begitupun sebaliknya aktivitas siswa dalam kualitas rendah apabila 75 siswa aktif melakukan aktivitas- aktivitas belajar sesuai dengan indikator yang ditentukan.

3. Metode Learning Together dalam Model Pembelajaran Cooperative a.