Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

105

E. Metode Pengumpulan Data

Sugiyono 2009:308 menyatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : 1. Metode Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk menjaring data mengenai jumlah siswa dan kompetensi belajar siswa pada proses belajar sebelumnya. Dokumentasi yang akan digunakan dalam pencapaian kompetensi belajar siswa dengan menerapkan metode learning together. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada hal- hal yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2002:135. Sedangkan menurut Sugiyono 2009:83 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Digunakannya dokumentasi pada penelitian ini karena kita dapat menjaring data mengenai jumlah siswa dan komptensi belajar siswa. Hal inilah yang nantinya akan dijadikan dasar dalam melakukan penelitian penerapan metode learning together untuk peningkatan aktivitas belajar dan pencapaian kompetensi pembuatan pola. Sebelum penggunaan metode dokumentasi, terlebih dahulu dibuat panduan metode dokumentasi, yaitu sebagai berikut: 106 a. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai – nilai siswa pada pembelajaran pembuatan pola sebelum tindakan. b. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui jumlah atau populasi siswa. c. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru sebelum tindakan. d. Metode dokumentasi digunakan untuk melihat keterlaksanaan penelitian. 2. Metode Wawancara Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono 2009:197 wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam penelitian pendahuluan. Pada penelitian pendahuluan peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti, Sugiyono 2009:198. 3. Metode Observasi a. Observasi tidak terstruktur . Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diamati. Dalam 107 melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan, Sugiyono, 2009:205. Dalam penelitian ini observasi tidak terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola dan apa permasalahan yang ada pada pembelajaran tersebut. b. Observasi terstruktur. Menurut Sugiyono 2009:205 observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel yang akan diteliti”. Metode observasi terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data tentang dampak, atau hasil tindakan dari penerapan metode learning together pada pembelajaran pembuatan pola kemeja yaitu data tentang bagaimana proses pembelajaran pembuatan pola kemeja dan data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran praktik pembuatan pola kemeja selama guru menyampaikan materi ataupun selama belajar kelompok untuk menyelesaikan tugas projek. Metode observasi juga digunakan untuk mengukr kompetensi siswa ranah belajar afektif, yaitu dengan lembar penilaian afektif. 108 4. Metode Tes Tes memiliki arti sebagai alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Tes yang digunakan untuk megukur aspek kognitif dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini berupa post test yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran dan bertujuan untuk mengetahui sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalamai suatu kegiatan belajar.

F. Instrumen Penelitian