Analisis Data Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Kemeja

134 Tabel 18. Kategori Aktivitas Belajar Siswa No Kecenderungan Kualitas 1 X ≥ Mi+1Sdi Tinggi 2 Mi- 1 Sdi ≤X Mi +1 Sdi Sedang 3 X Mi-1 Sdi Rendah Dimana : X : Skor siswa dari variabel X Mi : Harga mean Sdi : Standar deviasi, Saifudin Anwar:2009. Tabel 19. Interpretasi Kategori Aktivitas Belajar Siswa Kategori Interpretasi Tinggi Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran praktik pembuatan pola tinggi apabila perolehan skor ≥257. Sedang Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran praktik pembuatan pola sedang apabila perolehan 127≤ skor ≥257. Rendah Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran praktik pembuatan pola rendah apabila perolehan skor 127.

3. Analisis Data Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Kemeja

Data mengenai pencapaian kompetensi pembuatan pola kemeja diperoleh dari post test, penilaian unjuk kerja dan penilaian afektif. Pengolahan data kompetensi dilakukan dengan cara membuat suatu distribusi nilai dan selanjutnya dicari besarnya indeks tedensi sentral suatu distribusi, Sri Wening, 1996:74 Indeks tendensi sentral yang banyak digunakan adalah mean, median, modus, dan simpangan baku. 135 Berdasarkan pada bentuk distribusi nilai maka dapat dibuat suatu interpretasi tentang pencapaian kompetensi pembuatan pola kemeja. Untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa pada tiap siklus, dapat digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya. n = jumlah frekuensi atau banyak subyek penelitian. P = angka presentase, Anas Sudijono, 2006:40. Kompetensi dikatakan meningkat jika 75 siswa mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ada di SMK Negeri 1 Pandak. KKM untuk mata pelajaran pembuatan pola adalah 75, apabila siswa sudah mencapai nilai 75 atau di atas 75, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas atau mengalami peningkatan. Untuk lebih memudahkan dan memahami data pencapaian kompetensi siswa, dapat dilihat pada tabel interpretasi kategori pencapaian kompetensi siswa berikut: Tabel 20. Kriteria Pencapaian Kompetensi Siswa Nilai Kategori 75 Belum Tuntas atau Kompetensi Siswa Rendah ≥ 75 Sudah Tuntas atau Kompetensi Siswa Tinggi � = 100 136 Berdasarkan kategori di atas jika siswa memperoleh nilai kurang dari 75 maka siswa dinyatakan belum tuntas dan kompetensinya masih rendah, namun apabila siswa memperoleh nilai ≥ 75 siswa dinyatakan tuntas dan memiliki kompetensi yang tinggi. Perhitungan tendensi sentralnya meliputi median, modus, dan mean. Dengan rumus perhitungan mean rata-rata sebagai berikut : Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata –rata mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Adapun rumusnya adalah: Keterangan : Me = mean rata-rata ∑ = epsilon baca jumlah Xi = nilai x ke i sampai ke n N = jumlah individu, Sugiyono 2009:49.

I. Interpretasi Data

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian di suatu kelas yang hasilnya tidak untuk digeneralisasikan ke kelas atau tempat lain, maka analisis data dan interpretasi data cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. � = 137 Data-data yang disimpulkan berasal dari lembar observasi, lembar penilaian unjuk kerja dan penilaian afektif, instrumen tes, dan catatan lapangan. Mencakup: 1 Berupa perencanaan tindakan yang telah direncanakan, pengamatan sampai dengan refleksi hasil tindakan dalam proses belajar mengajar pada tiap siklus. 2 Pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan menerapkan metode learning together. 2 Data tentang aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pembuatan pola kemeja. 3 Data pencapaian kompetensi pembuatan pola kemeja, meliputi kompetensi ranah belajar kognitif, psikomotorik, dan afektif.

J. Indikator Keberhasilan