139
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Lokasi dan Situasi SMK Negeri 1 Pandak
SMK Negeri 1 Pandak beralamatkan di Desa Kadekrowo Kelurahan Gilangharjo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Pos 55761. Luas dari tanah SMK Negeri 1 Pandak adalah 107.274 m
2
, yang terbagi atas bangunan,, kebun, lapangan, taman, dan lain-lain.
SMK Negeri 1 Pandak merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terdiri dari bidang keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata Busana
Butik, Bidang Keahlian Agrobinis Produksi Ternak dan Agrobisnis Produksi Tanaman yang sudah menerapkan kurikulum spektrum.
SMK Negeri 1 Pandak dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan empat orang wakil kepala sekolah. Jumlah tenaga pengajar di
SMK Negeri 1 Pandak kurang lebih 82 orang yang terdiri dari 6 guru berpendidikan S2, 74 guru berpendidikan S1, dan dua guru
berpendidikan D3. Dilengkapi dengan 21 orang karyawan, terdiri dari bidang tata usaha, keuangan, perpustakaan, laboratorium, tenaga
adminstrasi dan penjaga sekolah. Jumlah siswa SMK Negeri 1 Pandak tahun pelajaran 20122013
terdiri dari :
140
Tabel 21. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Pandak Tahun Pelajaran 20122013
Kompetensi Keahlian
Jumlah Siswa Total
Kelas X Kelas XI
Kelas XII
Busana Butik 63
64 62
189 Agrobisnis
Tanaman Pangan
dan Holtukultura 61
64 60
185
Agrobisnis Pembibitan
dan Kultur Jaringan
30 32
28 90
Agrobisnis Ternak dan Ruminansia
28 32
18 78
Agrobisnis Ternak Unggas
31 32
30 93
Teknologi Pengolahan
Hasil Pertanian
62 64
64 192
Total 275
288 260
827
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran pembuatan pola yaitu Bapak Indra Gunawan S. Pd dan Ibu
Laela Amalia A, M. Ed. Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X Busana Butik 1, jumlah siswa di kelas ini sebanyak 32
orang dengan jenis kelamin keseluruhan adalah perempuan.
2. Deskripsi Kondisi Kelas Sebelum Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan pencapaian kompetensi pembuatan pola di
SMK Negeri 1 Pandak. Kondisi kelas sebelum tindakan adalah kondisi kelas pada pembelajaran pembuatan pola dengan materi pembuatan pola
surjan.
141
Fakta yang terjadi di dalam kelas sebelum tindakan penerapan metode learning together adalah sebagai berikut :
Kegiatan sebelum tindakan atau pra siklus dilaksanakan melalui observasi kelas, wawancara dengan guru mata pelajaran pembuatan pola
yaitu bapak Indra Gunawan, S. Pd dan ibu Laela Amalia A, M. Ed, dan wawancara dengan beberapa siswa dari kelas Busana Butik 1.
Hasil observasi tidak berstruktur di kelas X Busana Butik 1, proses pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola berlangsung dengan
komunikasi searah, yaitu berpusat pada guru teacher center. Guru mengajar di kelas dengan metode ceramah dan menggunakan papan tulis
sebagaimedia pembelajarannya. Guru menjelaskan materi dan dengan bersamaan siswa mengerjakan tugas pembuatan pola.Hal ini
menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang efektif karena konsentrasi siswa menjadi terbagi antara mendengarkan materi yang diberikan guru
dan mengerjakan tugas yang diberikan. Akibatnya siswa menjadi kurang paham, kekurang pahaman siswa
ini tidak diimbangi dengan keaaktifan siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas, siswa cenderung diam, dan mengerjakan tugas
sebisanya. Pada saat proses pelaksanaan pembelajaran masih ada siswa yang bercerita dengan temannya, siswa yang meminjam alat membuat
pola pada teman, siswa bermain alat komunikasi. Bahkan pada waktu mengerjakan tugas masih banyak siswa yang bersantai dan kurang serius
dalam membuat pola, sehingga pada waktu pengumpulan tugas banyak
142
siswa yang belum mengumpulkan atau mengumpulkan namun dengan hasil yang tidak maksimal.
Sebagian besar siswa tidak mencatat materi ataupun hal-hal yang relevan dengan pembelajaran, perhatian siswa terhadap media
pembelajaran yang digunakan belum maksimal, dan siswa cenderung tidak mendengar dan memperhatikan penjelasan guru.
Dari segi penggunaan model dan metode pembelajaran, kurang bervariatif, media yang digunakan juga belum sepenuhnya memberikan
pemahaman pada siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa Busana Butik 1 SMK Negeri 1 Pandak
pelaksanaan pembelajaran yang kurang variatif cenderung membuat mereka merasa jenuh, apalagi materi pembuatan pola merupakan materi
yang tidak mudah untuk siswa kelas X yang baru saja mengenal pembuatan pola.Pada pra siklus ini siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal sebesar 53 atau sejumlah 17 siswa, sedangkan 47 sisanya atau 15 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal. Sesuai pemaparan hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur
di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa : 1
Pelaksanaan pembelajaran sebelum tindakan adalah pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru memberikan materi dan
mendemonstrasikan pembuatan
pola, sedangkan
siswa
143
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa masih cenderung pasif.
2 Rendahnya aktivitas belajar siswa, tercermin dari sebagian besar
siswa yang masih melakukan aktivitas – aktivitas yang tidak
mendukung pembelajaran, dan kurangnya partisipasi aktif siswa terhadap keberhasilan pembelajaran, karena pembelajaran masih
berpusat pada guru. Mengacu pada pedapat E. Mulyasa yang menyatakan bahwa pembentukan kompetensi dikatakan berhasil
dan berkualitas apabila seluruh kelas atau sebagian besar setidak- tidaknya 75 peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental,
maupun sosial dalam proses pembelajaran.Meskipun banyak siswa yang belum paham tapi aktivitas bertanya sangat rendah, siswa
enggan untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi, dan lebih memilih diam.
3 Pencapaian kompetensi siswa yang masih rendah yaitu siswa yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 53 atau sejumlah 17 siswa, sedangkan 47 sisanya atau 15 siswa belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka tujuan yang akan
direalisasikan dari penelitian ini adalah memperbaiki aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode learning together sehingga aktivitas
belajar siswa dan kompetensi belajar pembuatan pola dapat meningkat.
144
3. Penerapan