130
berlaku untuk umum atau generalisasi”. Penyajian data dalam analisi deskriptif melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan
modus, median, mean tedensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebar data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan
perhitungan prosentase Sugiyono :2009. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Analisis data secara deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan data penelitian apa adanya, dan untuk mendapatkan
gambaran mengenai fakta yang ada. Sedangkan untuk kuantitatif digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa dengan sistem rata-rata kelas
pada hasil evaluasi di setiap siklus. Tahapan
– tahapan dalam analisis data dilakukan sebagai berikut :
1. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran pembuatan pola dengan
menerapkan metode learning together
Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk merekam kegiatan pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan
menerapkan metode learning together. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dibuat dengan menggunakan skala Guttman, dengan
menggunakan skala ini akan didapatkan jawaban yang tegas yaitu “ya” dan “tidak”. Dengan ketentuan skor 1 untuk jawaban “ya’ dan 0 untuk
jawaban “tidak”. Dari hasil observasi kemudian menghitung jumlah total skor yang diperoleh selama pengamatan. Agar lebih mudah untuk
131
memahami data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diperlukan perhitungan sebagai berikut :
100 = Kemudian dari hasil skor akhir diinterpretasikan sesuai tabel kriteria
keterlaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 17. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Penerapan Metode
Learning Together No
Skor Keterlaksanaan Pembelajaran
1 0 - 19
Pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola tidak baik dan tidak sesuai dengan sintak dan unsur
metode learning together.
2 20 - 39
Pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola kurang baik dan kurang sesuai dengan sintak dan unsur
metode learning together.
3 40- 59
Pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola cukup baik dan cukup sesuai dengan sintak dan unsur
metode learning together.
4 60 - 79
Pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola baik dan sesuai dengan sintak dan unsur metode learning
together.
5 80 - 100 Pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola sangat
baik dan sesuai dengan sintak dan unsur metode learning together.
Tabel keterlaksanaan pembelajaran di atas diperoleh dari perhitungan sebagai berikut :
a. Menghitung jumlah kelas interval, K = 1 + 3,3 log n b. Menghitung rentang data, data terbesar-data terkecil + 1
c. Menghitung panjang kelas, Rentang data : Jumlah kelas interval Sugiyono: 2009.
132
2. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Lembar observasi yang kedua digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pembuatan pola
kemeja dengan menerapkan metode learning together. Lembar observasi ini menggunkan skala Guttman, dengan menggunakan skala ini akan
didapatkan jawaban yang tegas yaitu “ya” dan “tidak”. Dengan ketentuan skor 1 untuk jawaban “ya’ dan 0 untuk jawaban “tidak”. Terdapat 20
item pengamatan, sehingga skor keseluruhan item amatan adalah 20. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus
maka digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : f
= frekuensi yang sedang dicari presentasenya. n
= jumlah frekuensi atau banyak subyek penelitian. P
= angka presentase, Anas Sudijono, 2006:40. Beberapa teknik penjelasan kelompok yang telah diobservasi
dengan data kuantitatif, selain dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel dan gambar dapat juga dijelaskan menggunakan teknik statistik
yang disebut modus, median, mean. Modus, median, mean merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan kelompok yang
didasarkan atas gejala pusat tedency central dari kelompok tersebut, Sugiyono 2009:47.
� = 100
133
Salah satu tendency central yang digunakan adalah perhitungan Mean rata
– rata. Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas
nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata –rata mean ini didapat
dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok
tersebut. Adapun rumusnya adalah:
Keterangan : Me
= mean rata-rata ∑
= epsilon baca jumlah Xi
= nilai x ke i sampai ke n N
= jumlah individu, Sugiyono 2009:49. Dalam penelitian ini aktivitas belajar siswa dapat dikategorikan
menggunakan skor ideal maksimal dan skor idel minimal, dengan kategori tinggi, sedang, rendah. Langkah-langkah pengkategoriannya
adalah sebagai berikut: a. Menentukan skor maksimal.
b. Menentukan skor minimal. c. Menghitung mean ideal , yaitu
+ 2
d. Menghitung standar deviasi Sdi, yaitu
− 6
� =
134
Tabel 18. Kategori Aktivitas Belajar Siswa No
Kecenderungan Kualitas
1 X ≥ Mi+1Sdi
Tinggi 2
Mi- 1 Sdi ≤X Mi +1 Sdi
Sedang 3
X Mi-1 Sdi Rendah
Dimana :
X : Skor siswa dari variabel X Mi : Harga mean
Sdi : Standar deviasi, Saifudin Anwar:2009.
Tabel 19. Interpretasi Kategori Aktivitas Belajar Siswa Kategori
Interpretasi
Tinggi Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
praktik pembuatan pola tinggi apabila perolehan skor ≥257.
Sedang Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
praktik pembuatan
pola sedang
apabila perolehan 127≤ skor ≥257.
Rendah Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
praktik pembuatan
pola rendah
apabila perolehan skor 127.
3. Analisis Data Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Kemeja