angket untuk siswa dan soal tes. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Menurut Sugiyono 2010: 68
purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Siswa yang dipilih dalam uji coba adalah siswa yang memiliki
kemampuan di bawah rata-rata, rata-rata, dan di atas rata-rata dalam kelasnya. Hal
itu sesuai pendapat Riduwan 2009 bahwa purposive sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampel untuk tujuan tertentu.
F. Instrumen Penelitian
1. Jenis data
Jenis data pada penelitian pengembangan ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari data hasil analisis kebutuhan, serta data
masukan, koreksi, saran, dan kritik yang diberikan oleh para ahli dan peserta didik terhadap kamus istilah asing. Data ini dianalisis secara deskriptif kemudian diteliti
relevansinya oleh peneliti. Saran yang dianggap relevan selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk revisi kamus istilah asing yang disusun. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil uji coba perorangan dan uji coba lapangan. Data kuantitatif dari pengisian angket berupa skor penilaian. Kriteria penilaian kamus istilah asing
menggunakan sistem penskoran yang kemudian dikonversikan ke dalam skala kualitatif. Sedangkan data kuantitatif dari pengisian soal tes berupa hasil penilaian
tes pengetahuan tentang istilah-istilah asing dengan membandingkan sebelum
pre-test dan sesudah post-test menggunakan kamus istilah asing melayani makanan dan minuman.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Suharsimi Arikunto, 2006: 150. Kualitas instrumen sangat menentukan data yang
terkumpul. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen, yaitu instrumen non test dan test. Instrumen non test digunakan untuk
mengukur pendapat tentang kelayakan kamus istilah asing. Instrumen test digunakan untuk mengukur peningkatan pengetahuan siswa tentang peristilahan
asing bidang boga pada mata pelajaran melayani makanan dan minuman setelah menggunakan kamus istilah asing melayani makanan dan minuman. Data yang
berkaitan dengan kelayakan produk dikumpulkan menggunakan lembar angketkuisioner. Penilaian efektivitas produk diperoleh berdasarkan data hasil
pre-test dan post-test yang dikumpulkan menggunakan lembar penilaian test.
a. Instrumen Kelayakan Kamus Istilah Asing untuk Ahli Media
Instrumen kelayakan kamus istilah asing untuk ahli media pembelajaran berisikan kesesuaian kamus istilah asing dilihat dari aspek fungsi dan manfaat,
karakteristik kamus, dan pemilihan media pembelajaran Masnur Muslich, 2010: 297 dan 305. Kisi-kisi instrumen kelayakan kamus istilah asing untuk ahli media
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.