Pengukuran Pencapaian Kompetensi Pencapaian Kompetensi Pembuatan Busana Anak

24

b. Pengukuran Pencapaian Kompetensi

SMK terbagi dalam beberapa bidang keahlian, salah satunya adalah bidang keahlian busana butik. Setiap bidang keahlian mempunyai tujuan menyiapkan peserta didiknya untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian busana butik adalah membekali peserta didik agar berkompeten. Mengukur pencapaian kompetensi kognitif pada penelitian ini menggunakan tes pencapaian kompetensi yaitu berupa tes essay sedangkan kompetensi afektif dalam penelitian ini menggunakan lembar observas sikap siswa, sedangkan kompetensi psikomotor menggunakan hasil unjuk kerja siswa. Peserta didik dikatakan tuntas belajar dalam proses belajar apabila nilai hasil belajar setiap kompetensi memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM menurut Kunandar 2015: 83 adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan melalui prosedur tertentu. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan 1 Kemampuan rata-rata peserta didik 2 Kompleksitas materi indikator sebagai tercapainya kompetensi dasar 3 Kemampuan daya dukung sarana prasarana pembelajaran dan sumber belajar yang dimiliki satuan pendidikan. 25 Berikut merupakan rambu-rambu dalam menetapkan KKM menurut Kunandar 2015 1 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran. 2 Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam kompetensi dasar 3 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat 0-100 4 Jika belum memungkinkan satuan pendidikan dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal, dan berupaya secara bertahap meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal. 5 Nilai KKM harus dicantumkan dalam laporan hasil belajar siswa Kesimpulan dari uraian diatas adalah pengukuran pencapaian dalam kompetensi dapat dilakukan dengan tes dan dalam suatu pembelajaran perlu ditetapkan nilai KKM yang telah disesuaikan dengan peserta didik dan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

3. Metode Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS (PRP) TERHADAP HASIL BELAJAR Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs (Prp) Pada Siswa Kel

0 2 11

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kalimati Juwangi Boyolali Tahun Ajar

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kalimati Juwangi Boyolali Tahun Ajar

0 1 17

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 17

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

Practice Rehearsal Pairs

0 2 1

MENGHAFAL BACAAN SHALAT Melalui Metode Practice Rehearsal Pairs

0 0 12