25 Berikut merupakan rambu-rambu dalam menetapkan KKM
menurut Kunandar 2015 1 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran. 2 Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam
kompetensi dasar 3 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat 0-100
4 Jika belum memungkinkan satuan pendidikan dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal, dan berupaya
secara bertahap meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal.
5 Nilai KKM harus dicantumkan dalam laporan hasil belajar siswa Kesimpulan dari uraian diatas adalah pengukuran pencapaian
dalam kompetensi dapat dilakukan dengan tes dan dalam suatu pembelajaran perlu ditetapkan nilai KKM yang telah disesuaikan
dengan peserta didik dan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
3. Metode Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
a. Metode Pembelajaran
Pemberian kecakapan atau pengetahuan kepada siswa atau proses belajar mengajar dilakukan oleh guru di sekolah dengan
menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan rencana pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Metode
26 pembelajaran menurut Sugihartono dkk, 2012: 81 adalah cara yang
dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal.
Menurut Suryosubroto 2009: 141 metode pembelajaran adalah cara-cara dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau teknis
bagaimana bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Terdapat banyak metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan. Masing-masing
metode pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan. Guru dapat memilih metode yang dipandang tepat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Model pembelajaran ada banyak jenisnya diantaranya adalah
model pembelajaran langsung, active learning, cooperative learning.
Model pembelajran yang banyak digunakan untuk mengaktifkan siswa dan membuat siswa lebih kritis dalam berfikir adalah model
cooperative learning. Menurut Agus Suprijono 2012: 54 model pembelajaran
cooperative learning dapat diartikan sebagai model pembelajaran
yang proses
belajarnya dilaksanakan
secara berkelompok oleh siswa, saling membantu antara satu dengan yang
lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan
sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif agar terarah maka diperlukan sintaks model pembelajaran kooperatif. Menurut Agus
Suprijono 2012: 65 sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 fase sebagai berikut:
27 Tabel 1. Sintak Model Pembelajaran
Cooperative Learning Fase-Fase
Perilaku Guru Fase 1:
Presents goals and set Menyampaikan
tujuan dan
mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran
dan mempersiapkan peserta didik siap belajar.
Fase 2: Presents information
Menyajikan informasi Mempresentasikan
informasi kepada peserta didik secara
verbal. Fase 3:
Organize stuents into learning teams
Mengorganisasikan peserta
didik ke dalam tim-tim belajar Memberikan penjelasan kepada
peserta didik
tentang cara
pembentukan tim belajar dan membantu
kelompok agar
melakukan transisi yang efisien. Fase 4:
Assist team work and study
Membantu kerja tim dan elajar Membantu tim-tim belajar selama
peserta didik
mengerjakan tugasnya.
Fase 5: Test on the materials
Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta
didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok-
kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya. Fase 6:
Provide recognition Memberikan pengakuan atau
Penghargaan Mempersiapkan
cara untuk
mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
practice rehearsal pairs. Metode ini termasuk kedalam cakupan model pembelajaran kooperatif
cooperative learning yang terbagi lagi dalam pembelajaran aktif
.
b. Pengertian Metode Practice Rehearsal Pairs