46 peningkatan motivasi untuk pencapain kompetensi membuat kemeja
anak laki-laki lengan pendek melalui metode practice rehearsal pairs.
4. Refleksi Refleksi ialah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau
upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator yang terkait dengan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan. Refleksi ditentukan
sesudah implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Secara geografis, letak sekolah berada di Sanggrahan, Tempel,
Sleman, Yogyakarta 55552. Penelitian yang akan dilaksankan dengan menyesuaikan waktu dengan jadwal mata pelajaran pembuatan busana anak
pada pembuatan kemeja anak laki-laki dengan pihak sekolah SMK Muhammadiyah 1 Tempel pada bulan April - juni 2016.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X busana SMK Muhammadiyah 1 Tempel yang berjumlah 15 orang pada tahun akademik 20152016. Teknik
pengambilan sampel atau subjek adalah sampel populasi karena di SMK tersebut hanya terdapat 1 kelas pada program keahlian tata busana di setiap
jenjangnya. Objek dalam penelitian ini adalah metode
practice rehearsal pairs untuk meningkatkan motivasi belajar untuk pencapaian kompetensi
47 pembuatan busana anak yaitu kemeja anak laki-laki lengan pendek siswa
program keahlian tata busana SMK Muhammadiyah 1 Tempel.
D. Jenis Tindakan
Sebelum melakukan tindakan maka perlu melakukan persiapan tindakan pra siklus yaitu mengidentifikasi permasalahan yang ada dikelas.
Peneliti mengadakan diskusi dengan ibu Sri Marni, S. Pd selaku guru mata pelajaran pembuatan busana anak, dengan maksud untuk mengetahui
hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar dan motivasi belajar siswa. Adapun hasil diskusi yaitu:
1. Kurangnya semangat dan niat untuk mengerjakan tugas praktikum dikarenakan motivasi belajar yang rendah. Rendahnya motivasi belajar
ini juga mempengaruhi pencapaian kompetensi pembuatan anak pada pembuatan kemeja anak laki-laki.
2. Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, terutama dalam bertanya atau berpendapat tentang materi pembuatan
kemeja anak laki-laki, sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman materi oleh siswa.
3. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembuatan busana anak masih cenderung monoton, sehingga diperlukan variasi dalam
menerapkan metode pembelajaran. 4. Keterbatasan sarana dan prasarana yang belum memenuhi kelengkapan
pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti dan guru
sebagai kolaborator dalam penelitian, merencanakan perbaikan untuk
48 meningkatkan motivasi belajar siswa untuk pencapaian kompetensi
pembuatan busana anak pada pembuatan kemeja anak laki-laki melalui metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar lebih
menyenangkan sehingga membuat siswa mudah menerima pelajaran. Metode pembelajaran sangat banyak macamnya salah satunya adalah
metode practice rehearsal pair.
Metode belajar tersebut dipilih karena dengan metode tersebut siswa dapat belajar secara berkelompok dengan temannya. Belajar
bersama teman akan membuat siswa lebih mudah memahami materi dan jika ada materi yang belum dimengerti siswa dapat berdiskusi
dengan pasangan. Metode ini merupakan metode untuk mempraktikan suatu prosedur atau ketrampilan maka peneliti menggunakan
jobsheet sebagai media pembelajaran. Langkah pembelajaran yang dilakukan
disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan prosedur pembelajaran dengan
penerapan metode
practice rehearsal
pairs sintak
pembelajarannya.
E. Teknik Pengumpulan Data