63 menggunakan teknik statistik deskriptif yang meliputi nilai rata-rata mean,
nilai tengah median, nilai yang sering muncul modus, dan standar deviasi SD.
1. Analisis Data Observasi Pembelajaran Membuat Kemeja Anak
Laki-Laki Lengan Pendek Dengan Metode Practice Rehearsal
Pairs
Data observasi pada pelaksanaan pembelajaran yang telah diperoleh ini dihitung berdasarkan jumlah aspek yang diamati baik itu
aspek yang terlaksana maupun aspek yang tidak terlaksana. Butir aspek yang diamati pada penelitian ini ada 26 butir. Butir aspek yang terlaksana
ini diberi tanda checklist
pada kolom “ya” dan diberi skor 1 sedangkan butir aspek yang tidak terlaksana ini diberi tanda checklist
pada kolom “Tidak” dan diberi skor 0.
Data tersebut kemudian di presentase sehingga dapat diketaui sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran menjahit kemeja anak laki-laki
lengan pendek dengan metode pembelajaran practice rehearsal pairs di
kelas X SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Apabila presentase tersebut lebih dari 75, maka pelaksanaan pembelajaran menjahit kemeja anak laki-
laki lengan pendek dengan metode pembelajaran practice rehearsal pairs
ini telah terlaksana dengan baik. Namun apabila presentasenya lebih kecil dari 75, maka pelaksanaan pembelajaran menjahit kemeja anak laki-
laki lengan pendek dengan metode pembelajaran practice rehearsal pairs
ini dapat dikategorikan pembelajaran tersebut tidak terlaksana dengan baik, sehingga perlu adanya evaluasi terhadap proses pembelajaran
64 tersebut. Hasil analisis data observasi pelaksanaan pembelajaran yang
diperoleh ini kemudian disajikan secara deskriptif.
2. Analisis Data Observasi Motivasi Belajar Siswa
Data observasi motivasi belajar siswa yang telah diperoleh dihitung berdasarkan jumlah aspek yang diamati sesuai dengan pedoman
penelitian yang telah dibuat. Skala penilaian observasi motivasi belajar siswa adalah skala guttman dengan skala penilaian ya=1 dan tidak=0.
Motivasi belajar siswa dapat dikategorikan menggunakan skor maksimal dan skor ideal minimal, adapun kategorinya adalah sebagai berikut:
sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Langkah langkah pengkategorian adalah sebagai berikut :
a. Mencari rerata skor klas b. Menghitung simpangan baku keseluruhan kelas
Tabel 16. Perhitungan Kategori Motivasi Belajar Siswa No.
Kecenderungan Kategori
1. X
≥ X + 1.SBx
Sangat tinggi 2.
X + 1.SBx X ≥ X
Tinggi 3.
X x ≥ X - 1.SBx
Rendah 4.
X X - 1.SBx
Sangat rendah Keterangan:
X = nilai yang dicapai siswa
X = rata-rata nilai keseluruhan
SBx = simpangan baku nilai keseluruhan Djemari Mardapi,
2012: 162. Data observasi motivasi belajar siswa tersebut juga dihitung
menggunakan teknik analisis deskriptif statistik, yaitu dicari nilai modus, median, mean, maximum, minimum dan standar deviasi. Modus mode
65 digunakan untuk mencari nilai yang paling sering muncul dari kelompok
data, median nilai tengah digunakan untuk mencari nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai
terbesar, atau kebalikannya dari yang terbesar sampai yang terkecil dan mean rata-rata digunakan untuk mencari nilai rata-rata motivasi belajar
siswa.
Data observasi motivasi belajar siswa ini selanjutnya dihitung presentasenya sehingga diketahui sejauh mana peningkatan motivasi
belajar siswa dalam kompetensi menjahit kemeja anak laki-laki lengan pendek dengan metode
practice rehearsal pairs. Penggunaan persentase terhadap skor yang diperoleh dimaksudkan sebagai konversi untuk
memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian. Adapun rumus data persentase adalah sebagai berikut :
f : frekuensi yang dicari persentasenya N : Number of clases jumlah frekuensi atau banyaknya individu
P : angka persentase Anas Sudijono, 2008: 43
3. Analisis Data Pencapaian Kompetensi Pembuatan Kemeja Anak