5 dari proses belajar sebelumnya. Siswa yang kurang aktif untuk bertanya pada
guru dapat bertanya dengan teman sekelompoknya sehingga kesulitan yang dihadapi dapat terselesaikan, dengan belajar bersama teman secara
kelompok siswa dapat berdiskusi jika menemukan kesulitan saat praktik dan saling
melengkapi. Proses
belajar mengajar
yang berbeda
dan menyenangkan akan menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga metode
tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa.
Terkait hal diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar Untuk Pencapaian Kompetensi
Pembuatan Busana Anak melalui Metode Practice Rehearsal Pairs di SMK
Muhammadiyah 1 Tempel.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi masalahnya yaitu sebagai berikut:
1. Banyak siswa yang memilih sekolah kejuruan dikarenakan paksaan dari orang tua ataupun hanya mengikuti temannya, sehingga siswa kurang
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 2. Siswa yang mengikuti pembelajaran tidak disertai dengan dorongan untuk
bisa sehingga pembelajaran kurang efektif. Siswa terlihat kurang tertarik dan cenderung cepat bosan saat mengerjakan praktikum pembuatan
kemeja anak laki-laki. 3. Banyak terjadi kesalahan saat melakukan praktikum pembuatan kemeja
anak laki-laki seperti kedudukan kerah tidak sesuai dan banyak siswa
6 yang mengulang dikarenakan siswa kurang memperhatikan guru dan
siswa yang belum jelas dengan materi yang diberikan tidak berani bertanya kembali pada guru.
4. Kurangnya motivasi belajar siswa mempengaruhi pencapaiaan KKM, terbukti siswa yang belum mencapai KKM kurang dari 75.
5. Metode pembelajaran yang digunakan untuk mengajar kurang melibatkan siswa sehingga siswa menjadi semakin tidak tertarik, pembelajaran yang
mudah menjadi terasa sulit dan banyak terjadi kesalahan saat praktik.
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang terkait dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada itu dapat diteliti semua. Oleh karena
itu, perlu adanya pembatasan masalah, sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Penelitian ini difokuskan
pada peningkatan motivasi belajar untuk pencapaian kompetensi pembuatan busana anak yaitu pada kompetensi dasar menjahit kemeja anak laki-laki
lengan pendek melalui metode practice rehearsal pairs pada siswa kelas x
busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Pencapaian kompetensi
pembuatan busana anak meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu sebagai berikut:
7 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode practice
rehearsal pairs pada kompetensi pembuatan busana anak pada siswa kelas X busana di SMK Muhammadiyah 1 tempel?
2. Apakah model pembelajaran practice rehearsal pairs dapat meningkatkan motivasi belajar untuk pencapaian kompetensi pembuatan busana anak
pada siswa kelas X busana di SMK Muhammadiyah 1 tempel?
E. Tujuan Penelitian