37 oleh guru belum maksimal. Guru mengalami hambatan antara lain,
ada beberapa guru belum memahami karakter siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, guru merasa kesulitan
untuk mendisiplinkan siswa berkebutuhan khusus tersebut. Guru belum memahami metode yang bervariasi, metode yang digunakan
monoton, yaitu ceramah, tanya jawab, dan penugasaan. Guru kesulitan menggunakan metode yang menarik atau pun membuat
media yang disukai siswa. Orang tua siswa sibuk dengan pekerjaannya dan belum memberikan motivasi secara penuh kepada
anaknya untuk bersekolah.
2. Penelitian yang juga pernah dilakukan oleh Novi Handayani 2014
yang meneliti tentang Implementasi Nilai-Nilai Kedisiplinan di Sekolah Dasar Margoyasan Yogyakarta. Pada penelitian relevan yang kedua ini
pendekatan yang digunakan dalam penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Novi Handayani. Teknik penelitian yang dilakukan juga
sama. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret- April 2014. Berikut adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Novi Handayani.
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam
mengimplementasikan kedisiplinan melalui penerapan peraturan, hukuman dan penghargaan serta konsistensi yang berasal dari luar
individu. Penerapan unsur disiplin sudah konsisten dan tetap untuk siswa. Penerapan hukuman dan penghargaan bagi siswa di sekolah
berupa pembinaan-pembinaan, kepala sekolah dalam menanamkan kedisiplinan di sekolah bersifat demokratis.
b. Hambatan implementasi nilai-nilai kedisiplinan yang dihadapi SD N
Magoyasan Yogyakarta adalah kesibukan guru yang mengabaikan pendidikan mendisiplinkan siswa. Kesadaran atau kepedulian orang
tua terhadap pendidikan kurang dan tidak disiplinnya sebagian guru di sekolah.
c. Implementasi kedisiplinan yang dilakukan sebagian guru kepada
siswa di sekolah melalui kegiatan memberikan nasihat untuk selalu disiplin, memberikan contoh langsung dan membiasakan anak untuk
hidup disiplin melalui pemberian penghargaan dan konsistensi. Penerapan unsur disiplin tersebut sudah konsisten dan tetap bagi
siswa. Maka dalam menanamkan kedisiplinan guru siswa bersifat demokratis.
38
E. Kerangka Pikir
Sekolah merupakan tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal yang memiliki peranan serta tanggung jawab yang penting dalam
mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter, bermoral, beakhlak, beretikan dan bersikap baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mencetak generasi penerus yang berkarakter adalah dengan melalui penerapan dan penanaman nilai-nilai karakter di sekolah. Nilai-nilai
karakter tersebut adalah salah satunya tentang nilai disiplin. Disiplin merupakan tindakan seseorang untuk patuh pada aturan dan tata tertib
yang ada pada lingkungan sosial tertentu. Penanaman nilai-nilai kedisiplinan tersebut bertujuan agar
membiasakan siswa untuk disiplin. Pada prakteknya dalam pelaksanaan penanaman nilai-nilai disiplin tersebut tidak serta merta menjadi tanggung
jawab semua komponen yang terlibat dalam dunia pendidikan di sekolah saja, namun juga adanya dukungan serta dorongan dari keluarga maupun
masyarakat di sekita sekolah maupun tempat tinggal.. Jadi dalam menentukan keberhasilan dari penanaman nilai-nilai
kedisiplinan di sekolah, dapat dilihat dari bagaimana para pendidik menanamkan nilai karakter disiplin pada diri siswa khususnya pada
lingkungan sekolah. Alur kerangka pikir dapat di lihat dalam bagan berikut ini:
39 Gambar 1. Kerangka Pikir
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat istilah penting yaitu Penanaman nilai- nilai kedisiplinan. Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, berikut adalah
definisi operasional dari penanaman nilai-nilai kedisiplinan.. Penanaman nilai kedisiplinan merupakan proses yang dilakukan
oleh guru dalam menanamkan dan mengenalkan nilai kedisiplinan kepada siswa di sekolah. Melalui beberapa metode atau teknik tertentu.Dalam
penelitian ini, Penanaman Nilai-Nilai Kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri Kepek Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta
Tahun Pelajaran 20142015 dibatasi pada kegiatan penanaman nilai-nilai kedisiplinan siswa selama pembelajaran di dalam kelas serta keseharian
siswa dan guru sebagai fokus utama dalam penelitian.
G. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah dan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memperoleh data penelitian.
Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut.
Disiplin Teknik Pembinaan
Disiplin Teknik
Cooperatif Control
Teknik External
Control Teknik
Inner Control
Penanaman Nilai