Membuat kontrak belajar kerjasama kesepakatan antara guru

171 mematuhi aturan dan tata tertib. Tapi saya sesekali juga bertindak sedikit tegas ya mbak, misalkan dengan menyuruh siswa yang tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah yang seharusnya dikerjakan di rumah tapi malah justru belum dikerjakan, biasanya saya menyuruhnya unruk keluar dan mengerjakannya diluar kelas mbak. Peneliti : Terus ada tidak bu kalau misalkan sudah di tegur atau sudah diarahkan, tapi anak tersebut masih bandel begitu bu? PR : Kan paling tidak memberikan arahan itu kan tidak cuma satu kali yah, paling tidak ya 3x, rata-rata setelkah 2x langsung dia berubah atau memperbaiki kesalahan, kayanya seperti itu, seingat saya. Peneliti : Apakah siswa yang mendapatkan sanksi tersebut merasa jera dengan sanksi yang diberikan, sehingga tidak berniat untuk mengulanginya lagi? PR : Ketika anak tersebut mendapat teguran, ya anak tersebut merasa kok aku bertindak ngono yo bu menyesal tidak mengulangi lagi. Peneliti : Bagaimana dengan cara berpakaian siswa di sekolah bu? Apakah siswa selalu mengenakan seragam sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan sekolah? PR : Cara berpakaian siswa sampai saat ini baik ya mbak. Kebanyakan selalau mengenakan seragam yang sudah di tentukan sekolah, tetapi terkadang juga ada siswa yang tidak memakai seragam sesuia dengan jadwal dikarenakan alasan tertentu mbak. Peneliti : Alasannya apa bu? PR : Ya misalkan masih basah, di lanudry kan, masih di cuci atau bagaimana begitu lah mbak. Peneliti : Jika ada siswa yang tidak mengenakan seragam sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, apakah siswa tersebut mendapatkan sanksi atau teguran? PR : Di tegur saja mbak. Terus ditanyakan alasanya kenapa kok tidak memakai seragam sesuai dengan jadwal begitu mbak. Peneliti : Jadwal pemakaian seragam untuk siswa itu apa ya ya bu? PR : Hari senin selasa merah putih, rabu putih-putih, kamis batik geblekrenteng jumat sabtu muslim. Peneliti : Untuk pemakaian sepatu apakah juga ada jadwalnya bu? PR : Tidak ada mbak, tapi di usahakan itu sepatunya hitam saja mbak. Peneliti : Bagaimana dengan kerapian ramput dan kebersihan kuku siswa kelas iv? Apakah hal itu termasuk salah satu disiplin bu? PR : Iya, itu juga termasuk salah satu disiplin ya mbak, apalagi tentang kerapian rambut tersebut, khusunya untuk anak laki-laki. Peneliti : Kapan saja pemeriksaan kerapian rambut dan kebersihan kuku dilaksanakan bu? PR : Kalau rambut itu biasanya ga tentu si mbak, kadang di sela-sela pembelajaran kalau ada siswa laki-laki yang memiliki rambut sudah agak panjang ya saya dekati, dibilangin supaya dipotong biar rapi. Tapi kadang disela-sela saya mengecek kuku anak-anak kalau ada siswa laki-laki yang rambutnya sudah panjang, ya saya menegurnya lalu saya meminta pada siswa tersebut kalau nanti pulang kerumah minta dipotongkan rambutnya supaya rapi, begitu mbak. Peneliti : Kalau yang kuku bagaimana bu? PR : Kalau kuku itu rutin setiap hari jum’at mbak, tapi kalau saya melihat ada siswa yang memiliki kuku panjang, ya saya tegur dan memintanya untuk dipotong kukunya itu mbak. Biar bersih begitu mbak. Peneliti : Lalu, jika ada siswa laki-laki yang memiliki rambut panjang? Apakah ada sanksi atau teguran yang diberikan bu? PR : Sanksi siengga ada ya mbak, paling ya cuma diberi teguran dan peringatan saja mbak, lalu saya memintanya untuk memotong rambutnya supaya rapi. Peneliti : Teguran seperti apa yang diberikan bu?