24 memberikan hukuman kepada anaknya agar berperilaku lebih disiplin lagi
Marijan 2012: 74-75.
3. Unsur-unsur Disiplin
Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memberikan penanaman mendisiplinkan anak,
Hurlock 1978: 84 menjelaskan empat unsur pokok disiplin sebagai berikut:
a. Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan agar berbuat dan bertingkah laku yang baik, dengan tujuan untuk membekali siswa
dengan pedoman berperilaku yang berlaku dan disetujui dalam kelompok tertentu. Peraturan memiliki dua fungsi utama, yaitu,
sebagai fungsi pendidikan, karena pendidikan merupakan alat atau ranah dalam memperkenalkan perilakau yang disetujui anggota
kelompok kepada siswa, serta fungsi preventiv karena peraturan yang dibuat berfungsi dan bertujuan untuk mengekang perilaku yang tidak
diinginkan dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan dikehendaki.
Peraturan dianggap efetkif jika setiap pelanggar yang melakukan pelanggaran mendapat konsekuensi atau hukuman dari
hasil perbuatan yang melanggar yang dilakukan. Peraturan yang efektif dapat membantu siswa agar merasa terlindungi sehingga siswa
tidak perlu melakukan hal yang tidak pantas dan tidak sesuai. Isi dari
25 setiap peraturan diharuskan mencerminkan hubungan yang sesuai
dengan anggota keluarga, memiliki dasar yang logis dalam membuat berbagai kebijakan serta menjadikan model perilaku yang terwujud di
dalam keluarga. Proses penentuan sikap dapat dikerjakan sekita pada saat itu juga dan berlangsung jangka panjang. Peraturan dapat di ubah
dengan tujuan agar dapat di sesuaikan dengan perubahaan keadaan, pertumbuhan fisik, usia serta kondisi di dalam keluarga.
b. Hukuman
Hukuman berasal dari kata puiner yang artinya menjatuhkan hukuman kepada seseorang karena suatu kesalahan yang dibuatnya,
perlawanan atau pelanggaran ganjaran atau pembalasan. Dapat dijelaskan bahwa siswa mengetahui perbuatan yang dilakukannya
merupakan hal yang salah, namun siswa tetap melakukannya. Siswa tidak hanya cukup dengan mengetahui peraturan tersebut saja, namun
juga harus disertai dengan pengertian dan pemahaman terhadap arti dari peraturan tersebut.
Hukuman memiliki tiga fungsi, yaitu, a menghalangi pengulangan tindakan yang salah dan melanggar aturan, b mendidik,
sebelum siswa mengerti terhadap peraturan yang dibuat, siswa dapat mempelajari tindakan tersebut benar atau salah dengan mendapat
hukuman, dan c memberikan motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima di masyarakat.
26 c.
Penghargaan Penghargaan merupakan hasil dari sesuatu yang baik.
Penghargaan tidak harus berbentuk materi saja namun bisa juga dengan dengan sebuah pujian dan senyuman maupun ucapan baik yang
menyenangkan. Penghargaan memiliki tiga fungsi penting, yaitu a penghargaan yang memiliki nilai mendidik, b penghargaan sebagai
nilai motivasi agar terus berbuat baik atau berperilaku baik secara sosial, dan c penghargaan berperan guna memperkuat perilaku yang
disetujui secara sosial di masyarakat dan dengan tiadanya penghargaan akan melemahkan perilaku atau perbuatan.
d. Konsistensi
Dalam konsisten, konsisten merupakan ciri semua aspek kedisiplinan. Konsisten digunakan dalam peraturan yang berfungsi
sebagai pedoman dalam berperilaku dan bertindak, baik diajarkan maupun dipaksakan dalam sebuah hukuman yang mengikat ataupun
tidak kepada siswa yang melanggar peraturan dan sebaliknya memberikan penghargaan bagi siswa yang menyesuaikan dan taat
terhadap peraturan. Konsisten memilki 3 peran atau fungsi utama, yaitu, a
mempunyai nilai untuk mendidik yang besar, b konsisten memiliki nilai motivasi yang kuat untuk melakukan tindakan atau perilaku yang
baik dan benar di masyarakat serta menjauhi tindakaan yang buruk dan tidak baik, c konsisten akan membantu perkembangan siswa untuk
27 hormat pada aturan-aturan dan masyarakat sebagai otoritas. Siswa yang
berdisiplin secara konsisten dan terus menerus akan memiliki motivasi yang kuat untuk berperilaku baik sesuai dengan standar sosial yang
berlaku dibandingkan dengsn siswa yang berdisiplin secara tidak konsisten.
4. Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, sama halnya jika peserta didik juga harusu disiplin dalam menaati tata tertib
dan peraturan sekolah. Disiplin dalam belajar di lingkungan kelas dan sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam
belajar di rumah. Sehingga diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang baik dan optimal. Disipiln berperan penting dalam membentuk
pribadi peserta didik. Menurut Hurlock 83 perlu disiplin karena alasan sebagai berikut.
a. Disiplin diperlukan selama masa pertumbuhan anak sedang
berlangsung. Dengan demikian disiplin dapat memberikan penyesuaian pribadi anak dan tentang sosial anak.
b. Dalam menerapkan disiplin, disiplin akan memberikan rasa aman
kepada anak dengan memberitahukan perbuatan atau perilaku apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
c. Dengan belajar disiplin, anak dituntun untuk dapat berperilaku dan
belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian
28 yang ditafsirkan anak pujina tersebut adalah rasa kasih sayang
yang diberikan. d.
Disiplin yang sesuai dengan perkembangan anak berperan sebagai motivasi dan pendorong yang mendorong anak untuk macapai apa
yang mereka harapkan. e.
Disiplin secara langsung maupun tidak langsung akan mendorong untuk membantu dan mengembangkan hati nurani dalam
pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku yang baik dan tidak baik, yang melanggar maupun tidak melanggar aturan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Disiplin yang tumbuh secara
sadar dalam membentuk sikap, perilaku dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan peserta didik lebih sukses dalam belajar.
5. Bentuk-bentuk disiplin
Bentuk-bentuk disiplin menurut Sutirna 2013: 115 yaitu disiplin karena paksaan dan disiplin tanpa paksaan. Disiplin dengan
paksaan otoriter merupakan cara pendisiplinan secara paksa. Dimana anak dituntut dan diharuskan untu mengikuti aturan yang telah
ditentukan. Jika anak tidak melakukannya maka anak akan mendapatkan hukuman. Sedangkan disiplin tanpa paksaan permisif
adalah disiplin yang membiarkan anak untuk mencari batasan sendiri. lebih lanjut dijelaskan Sutirna 2013: 116 bahwa tujuan disiplin
terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.