Tujuan Penelitan Manfaat Penelitian Batasan Istilah

6 1. Peningkatan: berkaitan dengan proses, cara, atau perbuatan meningkat melalui usaha, kegiatan, dan lain-lain. 2. Menulis naskah drama: berkegiatan menulis naskah drama yang berisikan dialog-dialog yang akan di perankan oleh tokoh dalam sebuah teks yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca maksud dari materi tersebut. 3. Model Pembelajaran: model pembelajaran menulis secara langsung yang diberikan pada siswa dengan mengutamakan kerja sama antaranggotanya. 4. Direct Instruction: bentuk pembelajaran dengan cara pendekatan mengajar dengan pola bertahap yang mengarahkan kegiatan siswa. 7

BAB II KAJIAN TEORI

Pada bagian ini dipaparkan deskripsi teoritik, penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis tindakan. Penelitian yang relevan berisi kajian hasil penelitian orang lain yang relevan dengan masalah penelitian ini. Kerangka pikir berupa uraian tentang pola hubungan antar konsep yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Hipotesis tindakan berisi dugaan sementara peneliti terhadap permasalahan yang akan diteliti.

A. Deskripsi Teoretik

1. Naskah Drama

a. Pengertian Drama

Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Pada dasarnya drama adalah potret kehidupan manusia, potret suka duka, pahit manis, hitam putih kehidupan manusia Waluyo, 2001:1. Jakob Sumardjo 2004:270 menjelaskan bahwa drama lebih dari hanya karya sastra, drama memang lebih mewakili wujud lahir batin kebudayaan bangsanya. Ia menyuguhkan peristiwa manusia yang jelas sikapnya, pakaian- pakaiannya, gerak dan gesturnya, bahasanya, etiket dan sopan santunnya, bahkan juga warna kulit dan ucapan-ucapannya. Semua itu hanya dapat digali dari tanah air dan budaya sendiri. Menurut Waluyo 2001:2 dalam kehidupan sekarang, 8 drama mengandung arti yang lebih luas ditinjau apakah drama sebagai salah satu genre sastra, ataukah drama sebagai cabang kesenian yang mandiri. Menurut luxemburg dalam Wiyatmi, 2009: 43, drama adalah semua teks yang berupa dialog-dialog dan isinya membentangkan sebuah alur, drama itu berbeda dengan prosa cerita dengan puisi karena dimaksudkan untuk pementasan. Pementasan itu memberikan kepada drama sebuah penafsiran yang kedua. Sang sutradara dan pemain menafsirkan versi yang telah ditafsirkan oleh pemain. Secara keseluruhan pengertian drama adalah suatu cerita dengan tema tertentu yang diungkapkan lewat tindakan dan dialog yang dipentaskan sedangkan sebafai karya sastra hanya bersifat sementara sebagai naskah drama tersebut ditulis untuk dipentaskan. Drama yang sebenarnya adalah naskah drama yang telah dipentaskan.

b. Struktur Naskah Drama

Naskah drama disusun bukan untuk dibaca, karena pada dasarnya naskah drama adalah bahan untuk pementasan. Drama naskah disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, naskah drama dibagung oleh struktur fisik kebahasaan dan struktur batin semantikmakna. Wujud fisik naskah drama adalah dialog dan ragam tutur Waluyo, 2001:6. Unsur-unsur struktur naskah drama adalah dialog, teks samping petunjuk teknis, plotalur kerangka cerita, penokohan, tema nada dasar cerita, dan amanat pesan pengarang.