Rencana Terevisi Siklus II

47 penjajah di desa Teluk Hilir ” naskah drama tersebut lebih serius dibandingkan pada contoh naskah drama siklus I. 2 Peneliti dan kolaboratorguru memperbaiki pembelajaran langsung direct instruction yang digunakan dalam penulisan naskah drama untuk menyesuaikan kondisi siswa di dalam kelas. Tindakan yang dilakukan masih sama dengan prosedur yang ada dalam pembelajaran langsung direct instuction. 3 Siklus II dilaksanakan mulai tanggal 21 dan 28 Mei 2015 dengan dua kali pertemuan yaitu penyampain materi penulisan naskah drama melalui pembelajaran langsung direct instruction, penulisan drama berdasarkan tema yang sudah diberikan oleh peneliti yaitu tema perjuangan dan pendidikan.

b. Implementasi Tindakan dan Observasi

Siklus II dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dalam dua kali pertemuan, yaitu pada hari Kamis 21 dan 28 Mei 2015. Dalam siklus II ini, siswa melakukan penulisan naskah drama masih dengan menggunakan model pembelajaran langsung direct instruction. Model ini digunakan untuk mempermudah siswa dalam meningkatkan kemampuan penulisan naskah drama. Penulisan naskah drama dalam siklus I dan siklus II ini tidak jauh berbeda. Masih sama-sama menggunakan pembelajaran langsung direct instruction dan menggunakan media contoh naskah-naskah drama sebagai acuan pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih kreatif dalam penulisan naskah drama. Selain itu, peneliti, guru dan kolaborator juga melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. 48 Gambar 7: Situasi Pembelajaran Siklus II, Siswa berdiskusi dan mempraktekan naskah drama yang dibuat Ada pun tindakan-tindakan yang dilakukan dalam siklus II terbagi dalam dua pertemuan. Kedua pertemuan tersebut adalah sebagai berikut. 1 Pertemuan pertama Kamis, 21 Mei 2015, guru menyampaikan materi pembelajaran tentang penulisan naskah drama melalui pembelajaran langsung direct instruction yang belum dipahami oleh siswa. Seperti pada petemuan pada siklus I, guru memberikan apresiasi menuju materi drama yang akan dipelajari. Siswa mulai terangsang pada materi drama yang akan diberikan. Siswa mulai bertanya terkait materi penulisan naskah drama yang akan dilakukan berkelompok. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 6 siswa. Prosedur model pembelajaran langsung direct instruction diterapkan pada siswa, secara berkelompok siswa melakukan diskusi untuk menulis teks drama yang akan diperagakan. Peneliti dan guru mengamati proses menulis naskah drama siswa. Tema yang diberikan oleh guru kepada siswa adalah pendidikan dan perjuangan. Siswa tampak lebih aktif untuk bertanya, mulai dari memunculkan konflik, penokohan, dll. Waktu yang