Pembelajaran Menulis Naskah Drama dengan Model Pembelajaran

15 yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis Trianto, 2011:8. Penerapan model pembelajaran langsung terdiri dari empat fase untuk menulis naskah drama. 1. Perkenalan dan review, fase ini guru memperkenalkan pelajaran yang akan dipelajari dan mereview pemahaman awal siswa tentang naskah drama dan unsur-unsur naskah drama, pengenalan model pembelajaran langsung. Langkah-langkah menulis naskah drama dengan model pembelajaran langsung, dan pengenalan contoh naskah drama yang sesuai dengan lingkungan sosial. 2. Presentasi, siswa dengan berbagai kelompok memperagakan atau memerankan sebuah drama pendek dengan tema yang sudah ditentukan. Pada fase ini guru memastikan bahwa siswa mengerti alur yang telah di buat oleh siswa pada dialog-dialog drama tersebut. 3. Latihan terbimbing, setiap kelompok dapat mengembangkan naskah drama yang telah diperankan pada drama pendek menjadi naskah drama yang lebih baik. 4. Latihan Mandiri, Siswa melatih sendiri melatih kemampuan menulis naskah drama. Dari keempat fase tersebut, memunculakn inovasi dalam model pembelajaran langsung yaitu mempresentasikan drama pendek. Drama pendek ini dapat diperankan beberapa babak. Hal ini menjadikan siswa lebih mudah menemukan ide untuk naskah drama yang lebih utuh dan siswa lebih memahami alur cerita. Fungsi dari drama pendek ini sebagai stimulus untuk menggali 16 kreativitas siswa dalam menulis naskah drama dan mengembangkannya menjadi naskah drama yang utuh secara struktur naskah drama. Penilaian keberhasilan model pembelajaran ini adalah skor akhir yang diterima oleh siswa dalam menuliskan naskah drama secara utuh. Model ini dapat membuat siswa lebih kreatif, karena siswa dituntut untuk mengembangkan ide untuk menuliskan naskah drama. Siswa akan lebih mandiri untuk memunculkan ide pada naskah dramanya. Siswa tidak dijadikan objek yang hanya duduk, diam, dan mendengarkan guru berbicara. Melainkan siswa cenderung untuk aktif untuk melakukan kegiatan menulis naskah drama.

5. Penilaian Menulis Naskah Drama

Penilaian merupakan bentuk akhir dari pembelajaran. Penilaian menjadi hasil mengenai pembelajaran yang dilakukan. Keberhasilan atau ketidakmaksimalan pembelajaran dapat dilihat salah satunya melalui penilaian. Pada penilaian terdapat beberapa kriteria yang harus dicapai untuk menjadapatkan hasil terbaik. Nurgiyantoro 2010: 440 menyatakan bahwa dalam penilaian yang memberikan bobot pada tiap komponen terdapat beberapa aspek yang dinilai. Pedoman penilaian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pedoman dari buku “Penilaian Pembelajaran Bahasa” Nurgiyantoro, 2010: 90-100, tabel di bawah ini terdapat apda lampiran 2 halaman 92. 17 Tabel 2: Pedoman Penilaian Penulisan Naskah Drama No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal

1 Dialog

5 2 Teks Samping 5 3 Tokohperwatakan 5 4 Latar 5 5 Alurjalan cerita 5 6 Amanat 5 Jumlah 30 jumlah skor akhir Keterangan nilai Akhir : x 100 Skor maksimal B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang saya ajukan sebagai skripsi adalah Penelitian yang berjudul Keefektifan Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Mlati, Sleman, Yogyakarta oleh Kunty Fajar Kusuma Wardani 2012 menuliskan penelitian dengan model pembelajaran Direct Instruction tepat dipergunakan untuk pembelajaran menulis naskah drama. Siswa diperuntukan untuk aktif menulis dan aktif bertanya pada guru untuk memperoleh pengetahuan menulis drama yang baik. Guru dalam model pembelajaran ini pula ditugaskan agar menjadi motivator yang baik dalam pembelajaran.