10
3. Plot atau Alur Kerangka Cerita
Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhur yang merupakan jalinan konflik anata dua tokoh yang berlawanan . konflik itu
berkembang karena kontradiksi pada pelaku Waluyo, 2001: 8. Dalam drama alur tidak diceritakan, tetapi akan divisualkan dalam panggung. Dengan demikian,
bagian terpenting dari sebuah alur drama adalah dialog dan lakuan. Struktur alur drama oleh Aristoteles via Wiyatmi, 2009:49 disebut sebagai alur dramatik
dramatic plot dibagi menjadi empat bagian, yaitu: 1 protasis permulaan: dijelaskan peran dan motif lakon, 2 epitasio jalinan kejadian, 3 catastasis
klimaks: peristiwa mencapai titik kulminasi, 4 catastrophe penutup.
4. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhungan pula dengan
nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandangan yang dikemukakan oleh pengarangnya. Sudut padangan ini sering dihubungkan dengan aliran yanf dianut
oleh pangarang tersebut Waluyo, 2001:24.
5. Latar dan Setting
Latar dalam naskah drama, yang meliputi latar tempat, waktu, dan suasana akan ditunjukkan dalam teks samping. Untuk memahami latar, maka
seorang pembaca naskah drama, juga para aktor dan pekerja teater yang akan mementaskannya harus memperhatikan keterangan tempat, waktu, dan suasana
yang terdapat pada teks samping atau teks nondialog Wiyatmi, 2009:51.
11
Menurut Waluyo 2001:23 setting atau tempat kejadian cerita seing pula disebut latar cerita. Setting biasanya meliputi tiga dimensi, yaitu: tempat, ruang,
dan waktu. Setting tempat tidak berdiri sendiri. Berhubungan dengan waktu dan ruang. Setting waktu juga berarti apakah lakon terjadi di waktu siang, pagi, sore,
atau malam hari. Selain itu ditambah dengan ruang. Ruang dapat berarti ruang atau luar rumah, tetapi juga dapat berarti lebih mendetail, ruang yang bagaimana
dikehendaki penulis lakon.
6. Penokohan perwatakan
Menurut Waluyo 2001:14 penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Susunan tokoh drama personae adalah daftar tokoh-tokoh yang
berperan dalam drama itu. Dalam susunan tokoh itu, yang terlebih dulu dijelaskan adalah nama, umur, jenis kelamin, tipe fisikm dan keadaan kejiwaannya. Karena
hal itu akan mempengaruhi watak tokoh. Watak tokoh itu akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan catatan samping. Jenis dan warna dialog akan
menggambarkan watak dan tokoh itu. Berdasarkan peranananya terhadap jalan cerita watak tokoh dibagi
menjadi tiga yaitu: 1 protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita, 2 antagonis, yaitu tokoh yang menentang cerita, 3 tritagonis, yaitu tokoh
pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis Waluyo, 2001:15.
7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah drama. Pesan itu tentu saja tidak disampaikan secara langsung,
tetapi lewat lakon naskah drama yang ditulisnya. Waluyo menyatakan bahawa