Refleksi Reflection Siklus I

45 konsentrasi saat penulisan naskah drama, pemahaman terhadap isi materi pelajaran dan keadaan secara psikologi siswa juga mempengaruhi berhasil tidaknya dalam pembelajaran penulisan naskah drama. Dari segi hasil, masih ada beberapa kekurangan dalam penulisan naskah drama. Naskah drama yang ditulis oleh siswa masih mengacu pada contoh yang diberikan oleh guru. Hal itu membuat siswa tidak kreatif dalam mengungkapkan isi yang ditulis dalam naskah drama sebagai wujud kehidupan sehari-hari siswa. Permasalahan yang terjadi pada tindakan siklus I, selain disebabkan keterbatasan pada kemampuan siswa dalam penulisan naskah drama, juga disebabkan kurangnya terlatihnya siswa dalam penulisan naskah drama. Untuk lebih menigkatkan proses pembelajaran menulis khususnya dalam penulisan naskah drama, guru menggunakan model pembelajaran langsung direct instruction, Permasalahan yang ada tersebut harus segera diatasi agar proses mempelajaran menggunakan model direct instruction sebagai upaya meningkatkan kemampuan penulisan naskah drama dapat berhasil. Cara mengatasi permasalahan yang terjadi harus cermat dianalisis. Jika sulit diatasi akan menghambat pelaksanaan tindakan selanjutnya. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran penulisan naskah drama melalui pembelajaran langsung direct instruction pada siklus I terlaksana dengan lancar meskipun masih ada hambatan pada siswa dalam proses menulis naskah drama. Permasalahan siklus I ini kemudian didiskusikan bersama guru dan kolaborator untuk menemukan penyelesaiannya. 46 Penyelesaian masalah tersebut yaitu, dengan meningkatkan perhatian siswa terhadap kemampuan penulisan naskah drama. Selain itu, dilakukan modifikasi pada model pembelajaran langsung direct instruction agar siswa lebih mengetahui dan paham atas kesalahannya. Solusi tersebut bisa membantu memperbaiki kualitas belajar siswa di kelas.

3. Siklus II

a. Rencana Terevisi

Perencanaan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bahasa Indonesia bersama peneliti dan kolaborator. Perencanaan dalam siklus ini meliputi kegiatan persiapan hal-hal yang dibutuhkan agar siap untuk digunakan saat pelaksanaan peneliti. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut. 1 Peneliti dan kolaboratorguru berdiskusi tentang materi yang akan disampaikan pada siswa. Peneliti dan kolaborator memutuskan untuk lebih memperdalam tentang unsur-unsur naskah drama yang belum terealisasikan dengan baik dalam siklus I, yaitu mengenai tentang struktur drama. Mulai dari pengenalan dialog, teks samping, tokoh, alur, latar, dan amanat. Sebagian besar siswa masih belum kreatif untuk mengembangkan aspek-aspek drama. Melihat dari pelaksanaan siklus I, ada beberapa aspek drama yang masih kurang baik yang ditulis oleh siswa. Guru, peneliti, dan kolaborator berdiskusi untuk menekankan aspek-aspek dialog, tokoh dan amanat. Karena ketiga aspek tersebut masih datar untuk dibaca. Cara yang digunakan oleh guru, peneliti, dan kolaborator adalah memberikan contoh naskah drama yang berjudul “Perlawanan terhadap para 47 penjajah di desa Teluk Hilir ” naskah drama tersebut lebih serius dibandingkan pada contoh naskah drama siklus I. 2 Peneliti dan kolaboratorguru memperbaiki pembelajaran langsung direct instruction yang digunakan dalam penulisan naskah drama untuk menyesuaikan kondisi siswa di dalam kelas. Tindakan yang dilakukan masih sama dengan prosedur yang ada dalam pembelajaran langsung direct instuction. 3 Siklus II dilaksanakan mulai tanggal 21 dan 28 Mei 2015 dengan dua kali