Struktur Naskah Drama Naskah Drama

9

1. Dialog

Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Ragam bahasa dalam dialog drama adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. Hal ini disebabkan karena drama adalah potret kenyataan menurut Waluyo 2001:20. Dialog adalah ekspresi yang diungkapakan oleh tokoh lewat media bahasa. Dalam drama ada dua macam cakapan, yaitu dialog dan monolog. Disebut dialog ketika ada dua orang atau lebih tokoh yang bercakap-cakap. Disebut monolog ketika seorang tokoh bercakap-cakap dengan dirinya sendiri. Dialog dan monolog merupakan bagian penting dalam drama, karena sebagian besar teks didominasi oleh dialog dan monolog Wiyatmi, 2009: 52.

2. Teks Samping

Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis, yaitu sering pula disebut teks samping. Teks samping ini menguraikan secara keseluruhan mengenai tokoh-tokoh atau situasi-situasi. Teks samping juga berguna sekali untuk memberikan petunjuk kapan aktor harus diam, pembicaraan pribadi, lama waktu sepi antar kedua pemain, jeda-jeda kecil atau panjang, dan sebagainya. Beberapa pengarang juga memberi petunjuk tentang gerak-gerik dan keterangan tentang cara pengucapan. Petunjuk pementasan merupakan hal yang sangat penting di dalam teks dramatik. Kedudukan teks samping memiliki peranan yang sangat penting, karena memberikan petunjuk teknis tenteng tokoh, waktu, suasana, dialog, perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya Waluyo, 2001:29. 10

3. Plot atau Alur Kerangka Cerita

Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhur yang merupakan jalinan konflik anata dua tokoh yang berlawanan . konflik itu berkembang karena kontradiksi pada pelaku Waluyo, 2001: 8. Dalam drama alur tidak diceritakan, tetapi akan divisualkan dalam panggung. Dengan demikian, bagian terpenting dari sebuah alur drama adalah dialog dan lakuan. Struktur alur drama oleh Aristoteles via Wiyatmi, 2009:49 disebut sebagai alur dramatik dramatic plot dibagi menjadi empat bagian, yaitu: 1 protasis permulaan: dijelaskan peran dan motif lakon, 2 epitasio jalinan kejadian, 3 catastasis klimaks: peristiwa mencapai titik kulminasi, 4 catastrophe penutup.

4. Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhungan pula dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandangan yang dikemukakan oleh pengarangnya. Sudut padangan ini sering dihubungkan dengan aliran yanf dianut oleh pangarang tersebut Waluyo, 2001:24.

5. Latar dan Setting

Latar dalam naskah drama, yang meliputi latar tempat, waktu, dan suasana akan ditunjukkan dalam teks samping. Untuk memahami latar, maka seorang pembaca naskah drama, juga para aktor dan pekerja teater yang akan mementaskannya harus memperhatikan keterangan tempat, waktu, dan suasana yang terdapat pada teks samping atau teks nondialog Wiyatmi, 2009:51.