Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

25 dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran berlangsung seperti biasa tanpa diterapkan perlakuan dengan model pembelajaran langsung. 2. Siklus a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus ini menerapkan tindakan pemilihan masalah dan randangan pemecahan masalah. 1 Pemilihan masalah yang digunakan peneliti berdasarkan peresepsi guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas. Lokasi penelitian sekolah bertempat di sekolah SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya minat siswa untuk menulis naskah drama untuk praktik pembelajaran bahasa Indonesia secara optimal di dalam kelas. 2 Rancangan Pemecahan Masalah, pada tahap ini peneliti merancang model pembelajaran langsung atau direct instruction untuk memecahkan masalah yang terjadi di kelas. Penelitian tindakan kelas ini mengedepankan permasalahan yang terjadi pada kelas dan oleh sebab itu model pembelajaran yang digunakan berupaya mengoptimalkan kreativitas siswa untuk menulis naskah drama. b. Tindakan Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan yang telah disepakati bersama selama masa penelitian berlangsung. Langkah-langkah tindakan yang dilakukan, 1 Perkenalan dan Review, 2 Presentasi, 3 Latihan Terbimbing, dan 4 Latihan Mandiri. Langkah-langkah tersebut dilakukan oleh guru pada saat melakukan pembelajaran di kelas dengan model direct instruction. 26 c. PengamatanObservasi Tahap observasi guru dan peneliti mengamati siswa dengan menuliskan pada catatan lapangan yang terjadi. Hal ini dilakukan setiap pertemuan dilakukan. Tahap ini digunakan untuk mengevaluasi dengan menggabungkan informasi terkait pengamatan di lokasi. Pengamatan dilakukan pada siswa yang sedang menggunakan model pembelajaran langsung atau direct insturction yang ditunjukan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. d. Refleksi Tahap terakhir, refleksi dilakukan dalam dua bentuk kelompok yakni kelompok antara guru dan siswa serta guru dan peneliti. Peneliti dan guru melakukan pengamatan dan pendataan hasil yang dilakukan oleh siswa pada pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Keempat tahap ini dilakukan dua kali, pada siklus awal akan dijadikan sebagai koreksi untuk pelaksanaan siklus kedua. Didapatnya peningkatan berdasarkan penelitian tindakan kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Siswa di tes terlebih dahulu apakah mereka mempunyai kemampuan atau tidak sehingga kiranya dapat dilatih. Setelah diketahui ada kemampuan tinggi, lalu dilatih. 27 Selama dan sesudah latihan berlangsung, siswa dites lagi berkali-kali untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuannya. Pada tahap ini pengambilan data dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas dan data uraian yang diisi oleh siswa. Merujuk pada buku “Penilaian Pembelajaran Bahasa Nurgiyantoro, 2010: 90- 100,” teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut. 1. Catatan Lapangan Teknik ini digunakan bersama dengan kolaborator untuk mencatat segala aktivitas yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Observasi Teknik ini digunakan untuk mendapatkan segala informasi selama berlangsungnya proses pembelajaran, termasuk di dalamnya aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut. 3. Wawancara Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden peserta didik, orang yang diwawancarai mengenai penggunaan teknik pembelajaran dan tanggapan terkait penerapan teknik pembelajaran yang baru saja diterapkan. 4. Tes Teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan menulis naskah drama terhadap materi yang diajarkan.