BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara metafora gramatikal dengan keakuratan suatu terjemahan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian
komparatif yang menganalisis klausa metafora gramatikal dan membandingkan klausa tersebut dengan klausa lazimnya, serta mendeskripsikan kualitas
terjemahan dari sisi keakuratan teks terjemahan buku Biologi bilingual. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data
yang dikaji merupakan data kualitatif yang berwujud klausa pada teks terjemahan buku bilingual. Data tersebut dideskripsikan dan disesuaikan dengan tujuan dari
penelitian. Teori yang disebutkan dalam Bab II adalah sebagai landasan untuk menganalisis teks terjemahan tersebut di atas. Dalam penelitian ini, tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan
berdasarkan teks terjemahan yang terdapat pada buku Biologi bilingual tingkat SMA kelas XI.
3.2 Data dan Sumber Data
Menurut Sutopo 2006, sumber data dalam penelitian kualiitatif dapat berupa manusia, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi benda, beragam
gambar dan rekaman serta dokumen dan arsip.
Universitas Sumatera Utara
Sumber data yang dipilih sebagai objek kajian dalam penelitian ini adalah buku bidang studi Biologi bilingual untuk SMA kelas XI yang terdiri dari 10 Bab
dan berjumlah 423 halaman. Buku ini adalah cetakan atau edisi kedua dan merupakan bagian dari buku edisi spesial yang bertujuan untuk penyempurnaan
isi dan kelengkapan materi. Penulis sekaligus penerjemah buku ini adalah orang yang sama yaitu Nunung Nurhayati dan diterbitkan oleh penerbit CV. YRAMA
WIDYA. Sebelum peneliti memilih buku Biologi bilingual tingkat SMA kelas XI ini
sebagai sumber data, peneliti terlebih dahulu melihat dan membaca keseluruhan isi buku tersebut. Setelah melihat dan membaca keseluruhan isi buku, peneliti
melihat ada dua hal yang membuatnya merasa tertarik untuk mengkaji buku ini lebih dalam.
Hal pertama adalah seputar penyampaian isi materi dalam buku. Menurut hasil penelitiannya, peneliti menemukan bahwa diantara keempat buku bidang
studi sains yang meliputi Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi, ditemukan bahwa isi materi pelajaran dalam buku Biologi lebih banyak disampaikan dengan
menggunakan kalimat atau klausa dibanding ketiga buku lainnya. Akibatnya metafora gramatikal lebih mudah ditemukan dan diidentifikasi dalam buku
tersebut karena metafora gramatikal hanya dapat dianalisis melalui susunan struktur gramatikal suatu klausa atau kalimat daripada deretan angka-angka dalam
rumus. Ketiga buku lainnya selain menggunakan kalimat atau klausa dalam
menyampaikan isi materinya, buku-buku tersebut ditemukan lebih banyak memuat angka-angka dan huruf-huruf atau simbol-simbol tertentu yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai rumus. Ketiga buku tersebut lebih fokus ke tataran perhitungan yang menggunakan angka-angka tersebut untuk mencari dan menjawab sesuatu hal
tertentu yang berkaitan dengan isi bukunya dan.disajikan dalam bentuk pola-pola yang disebut rumus.
Hal yang kedua adalah menurut peneliti isi buku untuk tingkat SMA lebih banyak disampaikan dengan menggunakan bahasa metafora. Hal tersebut didasari
oleh pendapat Halliday yang mengatakan bahwa metafora adalah bahasa orang dewasa. Tingkat SMA telah termasuk ke dalam level orang dewasa karena pola
pikir para siswa SMA sudah mengalami masa berfikir transisi dari anak-anak ke arah remaja yang beranjak dewasa.
Buku untuk kelas XI memuat materi yang lebih fokus pada intisari bidang ilmu Biologi. Sedangkan buku untuk kelas X isinya masih sekedar perkenalan
tentang ilmu-ilmu Biologi dan buku kelas XII selain memuat materi baru, isinya bukunya juga memuat materi kajian sebelumnya yang ada dikelas X dan XI atau
merupakan kilas balik review dari buku kelas X dan XI. Jadi buku kelas XI lebih tepat digunakan agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tujuannya
dan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat menjawab rumusan masalah. Data yang dianalisis adalah berupa klausa-klausa yang diperoleh dari Bab
I, II dan III dari buku tersebut. Hal ini dilakukan hanya untuk membatasi kajian karena berdasarkan penelitian, hampir disetiap Bab ditemukan metafora
gramatikal sehingga peneliti berinisiatif untuk membatasi jumlah data. Itulah sebabnya dari sepuluh Bab yang ada, peneliti hanya memilih tiga Bab berurutan
yaitu Bab I, II dan III agar data dapat teridentifikasi dengan mudah. Setelah itu
Universitas Sumatera Utara
dilakukan reduksi data dengan menyeleksi beberapa data yang dianggap telah mewakili keseluruhan data dalam menjawab semua rumusan masalah.
3.3 Teknik Pengumpulan data