menggunakan teori penerjemahan yang tidak digunakan dalam penelitian Aritonang. Dari sudut hasil, penelitian Aritonang masih berelevansi
terhadap penelitian ini dan berkonstribusi dalam mengenali metafora. 6
Parlindungan Pardede 2013 dalam karya ilmiahnya yang berjudul Penerjemahan Metafora. Makalah yang ditulis oleh Parlindungan ini
menyoroti konsep-konsep yang berkaitan dengan penerjemahan metafora. Pembahasan diawali dengan kontroversi tranlasibilitas metafora, yang
kemudian dilanjutkan dengan strategi penerjemahan yang dapat digunakan dalam pekerjaan menerjemahkan metafora. Pada bagian akhir, secara
singkat diulas aspek-aspek yang mempengaruhi pemilihan strategi penerjemahan metafora.
Karya ilmiah tersebut dianggap berkonstribusi dan berelevansi terhadap penelitian ini karena membahas penerjemahan baik dari segi
strategi penerjemahan dan translasibilitas penerjemahan khususnya metafora yang juga dikaji dalam penelitian ini.
2.4 Model Penelitian Atau Konstruk Analisis
Pada penelitian ini, teori LSF dan teori penerjemahan digunakan sebagai media dalam menganalisis data. Tahap pertama, data yang ada pada teks
dikumpulkan, diidentifikasi dan diklasifikasi. Kemudian dipilih beberapa untuk dijadikan sampel. Setelah itu semua data yang sudah dipilih menjadi sampel
dianalisis untuk menjawab semua rumusan masalah. Hasil dari analisis tersebut adalah merupakan temuan yang akan dideskripsikan kedalam sebuah tesis. Untuk
lebih jelasnya akan dilihat pada gambar kerangka fikir berikut:
Universitas Sumatera Utara
Terjemahan sebagai komunikasi Semiotik Translasional Munday:2012
Terjemahan Lingual Terjemahan Interlingual
Terjemahan dua Bahasa
Teks 1 Bahasa Inggris Teks 2 Bahasa Indonesia
Metafungsi Bahasa Metafungsi Bahasa
Tekstual Tekstual
Ideasional Ideasional
Gramatikal Kualitas Terjemahan
Keakuratan Keterbacaan
Keberterimaan Interpersonal
Interpersonal
Leksikal Metafora
Terjemahan akurat
Figura 2: Konstruk Analisis Metafora Gramatikal pada Teks Terjemahan Buku Biologi Bilingual
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara metafora gramatikal dengan keakuratan suatu terjemahan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian
komparatif yang menganalisis klausa metafora gramatikal dan membandingkan klausa tersebut dengan klausa lazimnya, serta mendeskripsikan kualitas
terjemahan dari sisi keakuratan teks terjemahan buku Biologi bilingual. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data
yang dikaji merupakan data kualitatif yang berwujud klausa pada teks terjemahan buku bilingual. Data tersebut dideskripsikan dan disesuaikan dengan tujuan dari
penelitian. Teori yang disebutkan dalam Bab II adalah sebagai landasan untuk menganalisis teks terjemahan tersebut di atas. Dalam penelitian ini, tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan
berdasarkan teks terjemahan yang terdapat pada buku Biologi bilingual tingkat SMA kelas XI.
3.2 Data dan Sumber Data
Menurut Sutopo 2006, sumber data dalam penelitian kualiitatif dapat berupa manusia, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi benda, beragam
gambar dan rekaman serta dokumen dan arsip.
Universitas Sumatera Utara