Kasus serupa yang sama dengan data diatas, dapat ditemukan juga pada data dengan nomor-nomor berikut: 13, 15, 17, 25, 28, 34, 38 dan 39.
b. Relokasi Realisasi Proses
Terdapat 10 klausa yang termasuk kedalam kategori relokasi realisasi proses. Pada hal ini, klausa yang diambil sebagai data untuk dijadikan contoh
dalam menganalisis direpresentasikan oleh data yang bernomor 3, 6, 8, 10 dan 30.
Data nomor 3
T1: Plant cells
always split
to multiply themselves Aktor
Sirkumstan Proses:material Sirkumstan:tujuan
T2: Sel-sel
tumbuhan selalu
mengadakan pembelahan
untuk memperbanyak diri
Maujud Sirkumstan
Proses:wujud Sir: tujuan
Pada data nomor 3 ini T1 menunjukkan bahwa kata split yang makna
lazimnya adalah membelah berfungsi sebagai proses material. Pada T2 ditemukan
bahwa proses membelah pada T1 telah dimetaforakan menjadi proses wujud yaitu mengadakan pembelahan. Kata mengadakan dan kata pembelahan menjadi
metafora proses karena kedua kata tersebut direalisasikan secara tidak lazim sehingga terjadi perubahan fungsi. Kesimpulannya adalah proses material yang
Universitas Sumatera Utara
lazim digunakan untuk mengodekan kata kerja verba dalam klausa digunakan untuk mengodekan maujud nomina.
Data nomor 6
T1: Its cell wall
can undergo thickening
by cellulosa Pengindera
Proses:mental Fenomenon
Sirkumstan
T2: Dinding
selnya
dapat mengalami penebalan
oleh selulosa
Pengindera Pro. Mental
Fenomenon Sirkumstan
Pada data nomor 6 ini, proses menebalkan pada klausa lazim yang
berfungsi sebagai proses material dimetaforakan menjadi proses mental yaitu
mengalami penebalan. Proses mengalami penebalan menjadi metafora proses
karena proses tersebut tidak direalisasikan dalam bentuk yang lazim. Sebagai simpulan adalah proses material yang lazim digunakan untuk mengodekan kata
kerja verba dalam klausa tetapi pada T2 digunakan untuk mengodekan kegiatan atau aktivitas yang menyangkut indera, kognisi, emosi dan persepsi. Proses
mental itu sendiri menyangkut manusia dan biasanya pelakunya adalah manusia walaupun benda yang bukan manusia juga dapat menjadi pelaku dalam proses ini.
Dengan demikian klausa yang dikuti oleh proses mental harus memiliki paling sedikit satu partisipan manusia.
Universitas Sumatera Utara
Data nomor 8
T1: Epidermis cells
that bare
thickened have a function to protect
tissue inside of it Pengindera
Proses: mental
Fenomenon Sirkumstan
T2: Sel-sel epidermis
yang mengalami penebalan
berfungsi untuk melindungi
jaringan yang ada disebelah dalam
Pengindera Pro.mental
Fenomenon Sirkumstan
Pada data nomor 8 ini proses ditebalkan pada T1 dimetaforakan menjadi proses mental yaitu mengalami penebalan. Proses mengalami penebalan
menjadi metafora proses karena proses tersebut tidak berfungsi sebagai proses material lagi, melainkan sebagai proses mental. Proses material yang lazimnya
digunakan untuk mengodekan kata kerja verba tetapi dalam klausa tersebut direalisasikan untuk mengodekan kegiatan atau aktivitas yang menyangkut indera,
kognisi, emosi dan persepsi. Proses mental lazimnya menyangkut manusia, jadi klausa mental harus memiliki paling sedikit satu partisipan manusia.
Universitas Sumatera Utara
Data nomor 10
T1: Endodermis cell wall
undergoes Growth
Pengindera Proses: mental
Fenomenon
T2: Dinding sel
endodermis
mengalami Pertumbuhan
Pengindera Pro. Mental
Fenomenon
Data pada nomor 10 ini juga termasuk metafora proses. Proses tumbuh
yang berfungsi sebagai proses material pada klausa lazim dimetaforakan menjadi
proses mental yaitu mengalami pertumbuhan. Dinding sel yang bukan manusia
diperlakukan seperti manusia yang dapat merasakan sesuatu dari alat inderanya.
Proses mengalami pertumbuhan tersebut berubah menjadi metafora proses
karena proses tersebut tidak berfungsi sebagai proses material seperti kata
tumbuh, melainkan sebagai proses mental.
Kasus serupa yang termasuk kedalam kategori relokasi proses juga dapat ditemukan pada data-data yang bernomor 4, 26, 30, 33, 37 dan 40.
c. Relokasi Peringkat Pengodean Pengalaman