sedangkan contoh teks klausa b adalah metafora karena perealisasian yang
lazim dikodekan dengan kata benda nomina menjadi kumpulan.
2 Relokasi proses, hal ini terjadi jika pengodean dari semua jenis proses seperti
proses material, mental, relasional, tingkah laku, verbal dan wujud tidak terealisasi dengan lazim. Ketidak laziman inilah yang disebut dengan
metafora proses. Contohnya:
a. Dinding sel endodermis tumbuh. lazim b. Dinding sel endodermis mengalami pertumbuhan. metafora
Contoh klausa a adalah lazim., kata tumbuh adalah proses material
sedangkan klausa b adalah metafora karena umumnya hanya manusia yang
terbiasa melakukan proses mental seperti kata mengalami walaupun selain
manusia benda mati juga dapat melakukannya. 3
Relokasi peringkat pengodean pengalaman dalam peringkat tertentu dikodekan keperingkat tata bahasa lain yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Penurunan peringkat pengodean ini dikelompokkan atas dua bagian, yakni penurunan klausa menjadi grup dan penurunan grup atau frase menjadi kata.
Contoh penurunan klausa menjadi grup:
a. Pengangkutan air dan pengangkutan garam tanah dibawa melalui lubang-
lubang ujung selLazim
b. Pengangkutan air dan garam tanah melalui lubang-lubang ujung sel.
Metafora gramatikal Pada klausa bagian a menunjukkan pengalaman yang dikodekan pada
tingkat lazim, dimana grup atau frase mengkodekan unsur pengalaman yang
Universitas Sumatera Utara
merupakan bahagian dari klausa. Sedangkan klausa bagian b merupakan klausa yang diturunkan ke peringkat grup atau frase, yakni bagian dari klausa.
Kesimpulannya adalah dua klausa yang awalnya berdiri sendiri, dikodekan dan disatukan ke dalam satu klausa. Hal ini disebut dengan nominalisasi atau
pemadatan makna dan penurunan status. Contoh penurunan grup atau frase menjadi kata:
a. Bulu akar ini akan membuat permukaan akar menjadi luas. Lazim b. Bulu akar ini akan memperluas permukaan akar. Metafora gramatikal
Kata memperluas pada klausa b adalah penurunan status. Makna awal yang dikodekan oleh sejumlah kata grup atau frase yaitu kata membuat +
menjadi luas dkodekan berubah menjadi satu kata saja yaitu kata memperluas. B. Metafora Interpersonal
Metafora interpersonal dikodekan oleh berbagai aspek bahasa seperti modus, modalitas dan vokatif. Hal ini terjadi akibat perealisasian makna dalam
pertukaran pengalaman dikodekan dengan cara yang tidak lazim. 1. Metafora modus
Metafora modus adalah metafora yang realisasinya dikodekan atas berubahnya pengodean modus tersebut di dalam konteks sosial.
Contohnya: a. Bu, lihat buku adek?
b. Lihat di laci kecil itu. Teks ini masih lazim. Tetapi jika teksnya demikian :
a. Bu, lihat buku adek? b. Bisa hilang rupanya dilaci itu. Hal ini disebut metafora modus.
Universitas Sumatera Utara
2. Metafora modalitas Metafora ini direalisasikan oleh unsur leksikal seperti kata pasti, mungkin,
sering, biasa atau harus untuk menyatakan sikap, opini dan komentar. Biasanya modalitas ini erat kaitannya dengan klausa. Jika metafora itu direalisasikan oleh
klausa sendiri sehingga terbentuk klausa kompleks, maka pengodean ini disebut metafora.
Contohnya:
a Saya pasti hadir dipesta anda. b saya yakin saya akan hadir dipesta anda.
3. Metafora vokatif Metafora vokatif adalah perealisasian makna yang mencakup nama atau
cara memanggil nama mitra tutur atau lawan bicara. Cara tersebut menunjukkan derajat pada konteks sosial makna interpersonal seperti status sama atau tidak
sama, sikap afektif suka atau tidak suka dan hubungan sering, akrab atau biasa saja.
Contoh :
a. Ada kamu melihat Amir? Hal ini adalah pengodean yang lazim. Tetapi jika