BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengantar
Metafora gramatikal yang dideskripsikan dalam Bab ini berbentuk klausa yang diperoleh dari buku bidang studi Biologi bilingual tingkat SMA kelas XI
yang teks sumbernya T1 berbahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran T2. Tujuan dari Bab ini adalah untuk
mengidentifikasimetafora gramatikal yang digunakan didalam T2 berdasarkan T1. Setelah
semua data teridentifikasi maka langkah berikutnya
adalah mendeskripsikan temuan yang diperoleh dari analisis sebelumnya. Dari temuan
maka dilanjutkan dengan pembahasan yang menyangkut hasil temuan tersebut.
4.2 Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat 40 klausa yang dijadikan data untuk mengidentifikasi jenis metafora gramatikal dan mendeskripsikan kualitas
terjemahan dari sisi keakuratan teks terjemahan buku bilingual. Semua data diperoleh dari Bab I, II dan III buku Biologi bilingual tingkat SMA kelas XI.
4.2.1 Jenis-jenis metafora gramatikal
Jenis-jenis metafora gramatikal yang diperoleh dari buku tersebut dan digunakan sebagai data dideskripsikan sebagai berikut:
4.2.1.1 Metafora Eksperiensial
Metafora jenis ini adalah jenis yang paling dominan, tersebar di 36 data yang memiliki sebaran unsur yang berbeda-beda. Jenis metafora eksperiensial ini
berdasarkan analisis pada buku biologi bilingual tersebut terbagi ke dalam tiga
Universitas Sumatera Utara
relokasi yaitu: relokasi pengalaman yang berjumlah 14 klausa, relokasi proses yang berjumlah 10 klausa dan relokasi peringkat pengodean pengalaman
berjumlah 12 klausa termasuk di dalamnya nominalisasi. Bentuk dari jenis metafora ini berdasarkan cakupan relokasi realisasi
dalam kategori metafora eksperiensial yang terdapat pada teks terjemahan buku Biologi bilingual tingkat SMA kelas XI adalah sebagai berikut:
a. Relokasi Realisasi Pengalaman
Terdapat 14 klausa yang termasuk di dalam relokasi realisasi pengalaman berdasarkan analisis. Beberapa klausa yang dijadikan contoh dalam
merepresentasikan analisis data relokasi realisasi pengalaman adalah klausa yang termasuk ke dalam data yang bernomor 1, 2, 5, 11, 24 dan 27.
Data nomor 1
T1:
The collection of cells that have equal shape and
function is called
tissue
Penanda Proses:
relasional Petanda
T2:
Kumpulan sel-sel yang Mempunyai bentuk dan fungsi sama
inilah yang disebut
jaringan
Penanda Proses
relasional Petanda
Pada data nomor 1, T1 menunjukkan kata collection yang pada T2 diterjemahkan menjadi kumpulan. Kata kumpul atau berkumpul yang pada
Universitas Sumatera Utara
bentuk lazimnya berfungsi sebagai proses material verba, pada T2 berubah
fungsi menjadi penanda nomina yaitu kumpulan. Disini terlihat bahwa terjadi
perubahan realisasi tata bahasa dari yang lazim ke dalam realisasi tata bahasa
metafora. Secara spesifik juga dapat dilihat bahwa proses berkumpul dimetaforakan menjadi nomina yaitu kumpulan yang berfungsi sebagai partisipan
atau pelaku.
Data nomor 2
T1:
The specialization of these tissues
will produce embryonic tissue layers
Aktor Proses:
material Gol
T2:
Spesialisasi dari
jaringan ini akan
menghasilkan lapisan jaringan
embrional
Aktor Proses: material
Gol
Pada data nomor 2, T1 menunjukkan bahwa kata specialization diterjemahkan menjadi spesialisasi pada T2. Secara spesifik dapat dilihat bahwa
kata spesialisasi adalah berasal dari kata berspesialisasi yang pada klausa lazim termasuk ke dalam proses verba. Kata berspesialisasi tersebut kemudian
dimetaforakan ke dalam nomina dan berubah menjadi kata spesialisasi yang
berfungsi sebagai aktor. Proses metafora tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk dari realisasi lazim ke dalam metafora gramatikal. Perubahan
Universitas Sumatera Utara
tersebut disebabkan oleh adanya perubahan fungsi kelas kata dari proses verba menjadi aktor nomina.
Data nomor 5
T1: The
ability of
parenchyma cells is kept
until adult
Penyandang Proses:relasional
Sir: rent.waktu
T2:
Kemampuan
membelah sel parenkim
tetap dimiliki sampai dewasa
Penyandang Pro.relasional
Sir: rent.waktu
Pada data nomor 5, kata ability pada T1 diterjemahkan menjadi kemampuan pada T2. Pada dasarnya, kata kemampuan tersebut berasal dari kata
mampu yang pada klausa lazim berfungsi sebagai modalitas. Kata mampu tersebut dimetaforakan ke dalam bentuk nomina yaitu kemampuan sehingga
terbentuklah metafora gramatikal yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi pada kelas kata dari modalitas menjadi penyandang yang termasuk pada kelas
nomina.
Data nomor 11
T1: Bones
have no ability
move by itself
Pemilik Proses:posesif Milik
Proses:material Sirkumstan
Universitas Sumatera Utara
T2: Tulang
tidak mempunyai kemampuan
untuk menggerakkan dirinya
Pemilik Proses:posesif
Milik Sirkumstan
Pada data nomor 11, T1 menunjukkan bahwa kata ability diterjemahkan menjadi kata kemampuan di T2. Pada dasarnya kata kemampuan tersebut pada
klausa lazim adalah kata mampu yang berfungsi sebagai modalitas. Kata tersebut kemudian pada T2 dimetaforakan ke dalam bentuk nomina kemampuan yang
berfungsi sebagai milik. Sedangkan kata move pada T1 yang berfungsi sebagai
proses verba, pada T2 berubah fungsi menjadi sirkumstan. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat ada perubahan bentuk struktur gramatikal yang
menyebabkan terjadinya metafora karena adanya perubahan fungsi kelas kata antara T1 dan T2.
Data nomor 24
T1: Exudative arthritis
Is disorder in bone that is caused by the
inflammation of fluid in the joint Penanda
Pro:intensif Petanda
T2: Artritis
eksudatif adalah
kelainan pada tulang yang
disebabkan oleh radang getah dalam sendi
Penanda Pro:intensif
Petanda
Universitas Sumatera Utara
Data nomor 24 ini menunjukkan bahwa kata disebabkan oleh pada T2 adalah berasal dari kata karena yang pada bentuk lazim berfungsi sebagai
konjungsi. Kata karena tersebut dimetaforakan dari konjungsi kedalam bentuk grup nomina disebabkan oleh yang berfungsi sebagai petanda. Pada dasarnya,
grup nomina yang berupa klausa kelainan pada tulang yang disebabkan oleh radang getah dalam sendi adalah berasal dari klausa lazim yaitu kelainan tulang
karena radang disebut artritis eksudatif. Data nomor 27
T1: Muscle hypertrophy
can be caused by excessive muscle activity
such as working and doing sport
Petanda Proses:relasional
Penanda
T2: Hipertrofi otot
dapat disebabkan oleh
aktivitas otot yang berlebihan
Petanda Pro.relasional
Penanda
Pada data nomor 27 ini T2 menunjukkan bahwa kata dapat disebabkan oleh yang berfungsi sebagai proses verba adalah hasil metafora dari kata terjadi
sebab yang berfungsi sebagai konjungsi. Kata sebab di sini kemudian diverbakan menjadi disebabkan oleh sehingga terjadi Perubahan fungsi dari konjungsi
menjadi proses dengan perealisasian yang tidak lazim.
Universitas Sumatera Utara
Kasus serupa yang sama dengan data diatas, dapat ditemukan juga pada data dengan nomor-nomor berikut: 13, 15, 17, 25, 28, 34, 38 dan 39.
b. Relokasi Realisasi Proses