10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Mengenai Anak Autis
Kajian Anak autis akan menjelaskan tentang pengertian anak autis, karakteristik anak autis , dan klasifikasi keamandirian anak autis.
1. Pengertian dan Karakteristik Umum Anak Autis
Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan pada otak sehingga mengalami hambatan dalam komunikasi, interaksi sosial dan perilakunya. Anak
autis terlihat seperti memiliki dunianya sendiri karena tidak tertarik melakukan
komunikasi dengan orang lain. Yosfan 2005:14 menyatakan autisme sebagai
suatu keadaan yang di alami oleh anak sehingga anak hanya tertarik dengan dunianya sendiri. Hal tersebut menjadikan anak autis tidak memperdulikan
keadaan lingkungan sekitarnya dan stimulus-stimulus yang diberikan kepada anak autis. Menjadikan anak autis sebagai anak yang acuh tak acuh dengan orang yang
berada di dekatnya. Pendapat lain yang menguatkan pernyataan di atas dapat di lihat berdasarkan
pandangan Pamuji 2007: 2 yang menyatakan bahwa anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak sehingga anak mengalami
kesulitan untuk melakukan interaksi sosial, komunikasi dengan lingkungan, serta gangguan perilaku dan adanya keterlambatan pada bidang akademis. Hallahan dan
Kauffman 2009:425 mendefinisikan autism sebagai :
11
A devdelopmental disability affecting verbal and non verbal communication and social interaction, generally evidence before age 3,
that affect a child’s performance. Other characteristics often associated with autism are engagement in repetitive activities and stereotyped
movement, resistanced to environmental change or change in daily routines, and unusual responses to adversely affected primary because the
child has serious emotional disturbance.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka autis adalah sebuah gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi verbal dan non verbal
dan interaksi sosial, yang secara umum terjadi sebelum usia 3 tahun, yang mempengaruhi kinerja anak. Karakteristik lain yang sering muncul pada anak
autis adalah adanya keterlibatan dalam kegiatan berulang dan gerakan stereotip, menolak pada perubahan lingkungan atau perubahan rutinitas sehari-hari, dan
respon yang tidak biasa karena anak mengalami gangguan emosi yang serius. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak autis
adalah anak yang mengalami gangguan pada otak yang mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi dan perilaku sehingga anak menunjukkan sikap tidak perduli
akan keadaan lingkungan sekitar dan cenderung menarik diri dari lingkungan. Dengan gangguan yang dialami anak autis menjadikan anak kurang bisa mandiri
salah satunya untuk menjaga kebersihan tubuh yaitu salah satunya adalah mandi. Oleh karena itu anak autis perlu diberikan pembelajaran pengembangan diri
mandi agar anak autis dapat mandiri secara optimal.
2. Karakteristik Anak Autis
Karakteristik anak autis dapat dilihat dengan seksama dari kegiatan anak sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan anak autis sangat khas dan berbeda dengan