Pelaksanaan Materi Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Pengembangan diri Mandi Siswa Autis

84 Teknik evaluasi yang digunakan di SLB Citra Mulia Mandiri pada pembelajaran pengembangan diri adalah evaluasi proses belajar INA selain evaluasi proses belajar guru menerapkan teknik evaluasi tes dan non tes. Evaluasi tes berupa tes lisan dan tes perbuatan. Sementara evaluasi non tes berupa pengamatan atau observasi. Pengamatan dilakukan untuk melihat kemampuan INA pada saat mandi. Pengamatan dilakukan pada saat tahap pengenalan peralatan mandi, pengenalan fungsi peralatan mandi dan praktek mandi. Pengamatan pada saat tahap pengenalan peralatan mandi dan pengenalan fungsi peralatan mandi berfungsi untuk melihat pengetahuan INA terhadap peralatan mandi yang akan digunakan. Tes perbuatan dilihat pada saat praktek dilakukan untuk melihat kemampuan INA dalam mengambil peralatan mandi, mengambil gayung berisi air, menyiramkan pada tubuh, mengambil sabun secukupnya, menggosokkan pada tubuh lalu membilas dengan air sampai berih, mengkeringkan tubuh dengan handuk, mengembalikan peralatan mandi yang telah digunakan dan menjemur handuk. Tampak pada saat pengamatan guru juga mengevaluasi secara langsung pada saat INA menyiram air pada tubuh tidak rata, mengambil sabun terlalu banyak, membilas sabun tidak bersih. Guru membimbing INA untuk memperbaiki kesalahannya. Berdasarkan hasil observasi evaluasi yang dilakukan guru tidak hanya pada praktek tetapi guru juga melakukan evaluasi tes lisan pada saat pemberian teori dengan tanya jawab mengenai pengenalan peralatan mandi dan fungsinya. Tes lisan yang dilakukan oleh guru biasanya dilakukan pada saat mengulang pembelajaran yang sebelumnya. 85 Hasil pembelajaran pengembangan diri ini adalah INA memiliki pengetahuan mengenai peralatan mandi beserta fungsinya dan kemampuan mandi anak menjadi semakin lancar karena sudah mengetahui urutan mandi sehingga INA dapat langsung melakukan tahap satu ke tahap selanjutnya pada saat mandi, gerakan tangan INA juga lebih baik pada saat mengambil gayung untuk membilas tubuh. INA sudah mampu melakukan tahapan mandi secara runtut. Hal ini dikarenakan terlihat perubahan INA sudah lebih mudah mengikuti proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran pengembangan diri INA dapat dilihat bahwa INA sudah dapat melakukan mandi sendiri. Keberhasilan pembelajaran INA tidak terlepas dari usaha guru yang selalu menerapkan prinsip kontinyu. Prinsip kontinyu yang dipegang dan dipraktekkan dengan cara melaporkan perkembangan INA secara langsung kepada orang tuanya pada saat pulang sekolah. Guru selalu berkomunikasi menyampaikan pembelajaran yang dilakukan pada saat pulang sekolah dengan orang tua INA. Dengan adanya komunikasi yang baik maka orang tua diharapkan dapat terus menjalankan program yang sama dengan sekolah. Hal tersebut sangat dibutuhkan supaya pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah juga dapat berlangsung di rumah.