20
c. Terprogram
Prinsip terprogram artinya pembelajaran berguna memberi arahan jelas dari tujuan yang ingin dicapai sehingga memudahkan dalam evaluasi. Program materi
harus dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan anak. d.
Konsisten Prinsip konsisten dalam pelaksanaan pendidikan bagi anak autis guru harus
tetap dalam bersikap, merespon, dan memperlakukan anak sesuai dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki anak autis. Sedangkan konsisten bagi anak adalah
tetap mempertahanan dan menguasai kemampuan yang dimiliki. Tidak hanya guru dan anak tetapi orang tua juga dituntut untuk konsisten dalam pendidikan
anaknya yaitu dengan memberikan perlakukan terhadap anak sesuai dengan program pendidikan yang telah tersusun antara pembimbing dan orang tua sebagai
wujud generalisasi pembelajaran di sekolah dan di rumah. e.
Kontinyu Prinsip kontinyu artinya harus ada kesinambungan antara prinsip dasar
pengajaran, program pendidikan dan pelaksanaannya. Kontinyuitas juga harus terjadi dalam pelaksanan di sekolah dan ditindaklanjuti untuk kegiatan di rumah.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai perlu diperhatikan prinsip tersruktur, terpola, terprogram, konsisten dan
kontinyu. Terlaksananya prinsip tersebut perlu kerjasama dari guru, siswa dan orangtua.
21
5. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran
Tingkat keberhasilan pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran bagi anak autis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi
pembelajaran menurut Yosfan Azwandi 2005:158 adalah : a.
Berat ringannya kelainangejala autistik yang dialami anak, anak autstik yang derajat gangguannya berat, akan lebih lambat
mencapai keberhasilan dibandingkan dengan yang lebih ringan gangguannya. Jadi semakin ringan tingkat gangguan autistik yang
dialami anak, maka kemungkinan keberhasilan menjadi lebih cepat dan lebih baik
b. Usia pada saat diagnosis dilakukan. Semakin dini sia anak ketika
dilaksanakan diagnosis, maka program penyembuhan dan program pendidikan biasanya lebih menunjukkan keberhasilan dan
sebaliknya semakin lambat dilaksanakan diagnosis, maka semakin sulit atau berat mencapai keberhasilan
c. Tingkat kemampuan bicara dan berbahasa. Anak autistik yang
memiliki kemampuan berbicara dan berbahasa yang lebih baik tentunya tingkat keberhasilannya akan lebih cepat dan lebih baik
C. Kajian Pembelajaran Pengembangan Diri Mandi Anak Autis
Proses pembelajaran pada anak autis sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan anak dengan tujuan anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dalam proses pembelajaran terdapat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut kajian mengenai proses pembelajaran pengembangan diri mandi :
22
1. Perencanaan pembelajaran Pengembangan Diri Mandi
Persiapan pengajaran merupakan perencanaan untuk memperkirakan kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk
mengkoordinasikan komponen pembelajaran sesuai dengan kemampuan anak. Adanya perencanaan yang matang bertujuan supaya guru lebih siap melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran untuk anak autis harus disesuaikan dengan kemampuan anak.
Menurut Mumpuniarti 2007:77 rencana pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus adalah Rencana Pendidikan Individual RPI. Semua siswa berkebutuhan
khusus mempunyai kebutuhan pendidikan yang berbeda secara individual. RPI dirancang berdasarkan asesmen pada siswa autis. Asesmen dilaksanakan pada saat
pembelajaran berlangsung dengan cara observasi kegiatan anak. RPI dalam pelaksanaannya berbentuk program pembelajaran individual PPI. Menurut
Mumpuniarti 2007:77 garis besar PPI harus meliputi : a.
Deskripsi kemampuan siswa autis b.
Tujuan umum dan tujuan khusus c.
Rincian layanan pendidikan khusus berupa peran serta dalam kegiatan pembelajaran
d. Tanggal dimulainya program dan waktu perkiraan program yang akan
diberikan e.
Kriteria untuk menentukan ketercapaian tujuan