Pengertian dan Karakteristik Umum Anak Autis
14
tertentu seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar atau benda yang terus dipegangnya dan dibawa kemana-mana.
c. Gangguan Emosi
Temper tantrum mengamuk tak terkendali jika dilarang atau tidak dituruti keinginannya, terkadang suka menyerang atau merusak. Walaupun kebanyakan
anak autis menunjukkan perbaikan dalam hubungan sosial dan kemampuan berbahasa, seiring dengan meningkatkanya usia, gangguan autistik tetap
meninggalkan ketidakmampuan yang menetap. Mayoritas anak autis tidak dapat hidup mandiri dan membutuhkan perawatan di institusi ataupun membutuhkan
supervisi terus menerus. Berdasarkan prediksi kemandirian anak autis Yosfan Afandi 2005:39
mengklasifikasika anak autis sebagai berikut : a.
Duapertiga dari anak autis mempunyai diagnosis yang buruk seperti anak autis tidak dapat mandiri
b. Seperempat dari anak autistik mempunyai diagnosis yang sedang yaitu
terdapat kemajuan pada bidang sosial dan pendidikan walaupun perilaku anak masih mengalami problem
c. Sepersepuluh dari anak autistik mempunyai diagnosis baik yaitu anak autis
dapat mempunyai kehidupan sosial yang normal atau hampir normal dan berfungsi dengan baik di lingkungan sekolah ataupun di tempat kerja.
Klasifikasi yang diungkapkan di atas memberi gambaran klasifikasi dan karakteristik subjek penelitian. Gambaran subjek di lapangan adalah siswa autis
15
dengan gangguan komunikasi seperti mendengar kata-kata maka siswa sering terlihat suka mengulang kata-kata tersebut, lariberjalan bolak balik. Dan
melakukan gerakan secara berulang-ulang, jika permintaan subjek tidak di turuti maka siswa terkadang tamper tantrum . Dengan adanya gangguan tersebut, subjek
tetap diharapkan mempunyai kemandirian dalam melaksanakan pembelajaran pengembangan diri mandi yang biasa dilakukan di sekolah sebelum pulang.
Adanya keterbatasan sekaligus fakta bahwa subjek dapat mandiri menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai proses pembelajaran pengembangan diri
mandi.