Prinsip Pembelajaran Pengembangan Diri

23 Berdasarkan pemaparan teori diatas dapat disimpulkan perencanaan pembelajaran yang ideal bagi siswa autis adalah PPI. Program Pengajaran Individual untuk siswa autis disesuaikan dengan kemampuan individual siswa autis. Dengan demikian, dalam peneltian ini rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru idelanya bersifat individual. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait dengan komponen pembelajaran yang lainnya. Komponen perencanaan pembelajaran menurut Mumpuniarti 2007:74 adalah: tujuan, materi, metode, dan penilaian. Komponen perencanaan pembelajaran yang akan dibahas pada penelitian ini adalah tujuan, strategi, materi, metode dan media. Berikut uraian masing-masing komponen pembelajaran:

a. Tujuan

Pembelajaran didalam kelas didasarkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Mumpuniarti 2007:74 tujuan pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru adalah tujuan khusus atau tujuan instruksional khusus. Tujuan instruksional menurut Nana Sudjana 2005:61 adalah hasil belajar berupa kemampuan yang diharapkan atau dikuasai setelah menerima proses pembelajaran. Nana Sudjana juga menyebutkan hasil belajar dibedakan menjadi tiga yaitu kognitif yang berkenaan dengan pengetahuan intelektual, afektif dengan sikap seperti menjawab dan mengorganisasikan, psikomotor berkenaan dengan ketrampilan motorik. 24 Menurut Mumpuniarti 2007:75 keberhasilan tujuan khusus tersebut sangat bergantung pada kemampuan awal dan konsisi hambatan mental siswa. Berikut rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan khusus, yaitu : 1 Dirumuskan dalam batas-batas kemampuan siswa untuk mencapainya yaitu mencakup potensi dan keterbatasan siswa 2 Tujuan diprioritaskan pada kemampuan praktis dan fungsional 3 Tujuan sesuai dengan usia kronologis siswa 4 Tujuan disusun dengan kata-kata operasional yang menggambarkan perilaku yang diinginkan sesuai dengan kondisinya 5 Komponen ABCD Audience, Behavior, Condition, dan Degree menjadi pedoman menyusun tujuan khusus Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan hasil yang dicapai siswa setelah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hasil pembelajaran mencakup aspek tiga seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penyusunan tujuan perlu memperhatikan rambu-rambu untuk anak berkebutuhan khusus sehingga tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa.

b. Stratregi

Strategi pembelajaran adalah susunan kegiatan yang telah dibuat oleh guru supaya pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh para siswa. Strategi pembelajaran menurut Suprihadi 2000:23 adalah rangkaian kegiatan atau tindakan strategis guru dalam rangka merealisasikan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Mumpuniarti 25 2003:108 menambahkan strategi dalam pembelajaran yaitu rencana yang cermat mengenai kegitan pembelajaran. Rencana yang cermat tersebut tentunya sudah dirangkai menjadi kegiatan yang mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat membuat siswa menjadi paham tentunya disesuaikan dengan karaterisik anak. Menurut Wehman Laughlin dalam Mumpuniarti 2003:109 terdapat tiga strategi pembelajaran yaitu : 1 Strategi pembelajaran dengan prinsip umum yang digunakan untuk mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. a Acquisition dapat diartikan langkah untuk mendapatkan ketrampilan baru bagi siswa. Langkah-langkah tersebut adalah : 1 Siswa diminta supaya sadar akan tugas-tugas yang dipelajari 2 Guru perlu mengambil perhatian siswa. Indikator yang baik bahwa siswa sedang memperhatikan adalah kontak mata. 3 Instruksi verbal digunakan sesuai dengan kematangan bahasa siswa. Instruksi verbal diberikan dengan antusiasme dan perlu menghindari instruksi berupa pertanyaan kepada siswa autis 4 Promp dan Modeling. Promp adalah isyarat untuk membetulkan respon siswa. Modeling mendemonstrasikan respon yang betul. Promp dan model diberikan dengan instruksi verbal. 5 Physical Guidance adalah bimbingan fisik yang diberikan kepada siswa. Contohnya: guru membantu siswa menggunakan kemeja dengan memegang tangan siswa