74 memberikan kesempatan yang sama kepada tiap-tiap subjek untuk
terambil sebagai anggota sampel Suharsimi Arikunto, 2005: 95-98. Oleh sebab itu, sampel didapatkan dari wakil tiap-tiap jurusan
kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang diambil dengan jumlah yang berimbang dan dengan pengambilan sampel secara acak.
Secara rinci distribusi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian No. Kelas
Populasi Sampel Pembulatan
1. XI AK
26 26154 x 110 =18,57
19 2.
XI TKJ 1 28
28154 x 110=20 20
XI TKJ 2 30
30154 x 110=21 21
3. XI AP 1
33 33154 x 110=24
24 XI AP 2
37 37154 x 110=26,42
26 Total
154 109,99
110
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional dari variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Variabel Perilaku Prososial
Perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong dalam bentuk fisik maupun psikis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
diri sendiri dan memberikan manfaat positif bagi orang yang dikenai tindakan dan dilakukan sesuai norma masyarakat yang berlaku. Tinggi
rendahnya perilaku prososial ditentukan oleh skor individu pada skala perilaku prososial.Skala yang digunakan adalah skala likert.
75 Skala disusun berdasarkan bentuk-bentuk perilaku prososial
menurut Eisenberg Mussen Tri Dayaksini Hudaniah, 2006: 211 yaitu berbagi, kerjasama, menyumbang, menolong, kejujuran,
kedermawanan, serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat
perilaku prososial individu tinggi begitu juga sebaliknya apabila skor yang diperoleh rendah maka menunjukkan bahwa tingkat perilaku
prososial individu rendah.
2. Variabel Kesejahteraan Psikologis psychological well-being
Kesejahteraan psikologis psychological well-being merupakan kesehatan individu yang mendasar dalam diri manusia secara psikis
yang ditandai dengan perasaan bahagia, adanya kepuasan hidup, dan realisasi diri sesuai dengan kriteria fungsi psikologis positif dengan
memiliki hubungan
interaksi sosial
dan hubungan
personal.Kesejahteraan psikologis
diukur menggunakan
skala kesejahteraan psikologis psychological well-being.
Skala ini
bertujuan untuk
mengungkap kemampuan
kesejahteraan psikologis psychological well-being yang dimiliki individu berdasarkan pencapaian dimensi-dimensi. Dimensi-dimensi
yang digunakan dalam pengukuran kesejahteraan psikologis psychological well-being berdasarkan teori Ryff 1995: 720,
meliputi: penerimaan diri self-acceptance, hubungan positif dengan orang lain positive relations with others, kemandirian autonomy,
76 penguasaan lingkungan environmental mastery, tujuan hidup
purpose in life, dan pengembangan potensi dalam diri personal growth. Semakin tinggi skor skala kesejahteraan psikologis
psychological well-being individu maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis psychological well-being yang dimiliki,
begitu pula sebaliknya apabila skor rendah maka kesejahteraan psikologis psychological well-being yang dicapai juga semakin
rendah.
G. Teknik Pengumpulan Data