Pengertian Psychological Well-Being Kajian tentang Psychological Well-Being

36 pernyataan.Pada setiap pernyataan diberi skala-skala untuk mengukur tinggi rendahnya perilaku prososial.

B. Kajian tentang Psychological Well-Being

1. Pengertian Psychological Well-Being

Ryff 1995: 99 mencoba merumuskan pengertian kesejahteraan psikologis psychological well-being dengan mengintegrasikan teori- teori psikologi perkembangan, teori psikologi klinis, dan teori kesehatan mental. Sumbangan psikologi perkembangan adalah tahapan perkembangan psikososial Erikson, kecenderungan-kecenderungan dasar untuk mencapai pemenuhan hidup dari Buhler, penjabaran perubahan kepribadian orang dewasa dan usia lanjut dari Neugarten. Psikologi klinis memberikan sumbangan tentang konsep aktualisasi diri dari Maslow, konsep mengenai manusia yang berfungsi penuh, dan rumusan individualisasi dari Jung.Ryff juga merujuk konsep kriteria kesehatan mental positif dari Johada. Ryff Edwards, 2007: 60 merupakan penggagas teori Psychological Well-Being yang disingkat dengan PWB menjelaskan istilah psychological well-being sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan kelemahannya berdasarkan enam aspek kebutuhan psikologis yang mewakili kriteria fungsi psikologi positif yaitu kemandirian autonomy, pengembangan pribadi personal growth, penguasaan lingkungan environmental mastery, tujuan 37 hidup purpose in life, hubungan positif dengan orang lain positive relations with others, dan penerimaan diri self-acceptance. Ryff Puri Widyaningrum, 2013: 482 merumuskan teori psychological well-being pada konsep kriteria kesehatan mental yang positif. Deskripsi orang yang memiliki psychological well-being yang baik adalah orang yang mampu merealisasikan potensi dirinya secara kontinue, mampu membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki kemandirian terhadap tekanan sosial, maupun menerima diri apa adanya, memiliki arti dalam hidup, serta mampu mengontrol lingkungan eksternal. Ryff dan Singer 1996: 16 menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan yang tinggi menunjukkan bahwa individu memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya, memiliki kepercayaan diri yang baik, dapat membangun hubungan personal yang baik dengan orang lain dan menunjukkan bahwa individu memiliki tujuan pribadi dan tujuan dalam pekerjaannya. Bradburn Nina Yunita Kartikasari, 2013: 307 mendefiisikan psychological well-being sebagai kebahagiaan happiness, bahwa kebahagiaan adalah hasil kesejahteraan psikologis yang merupakan tujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh setiap manusia dan dapat diketahui melalui beberapa dimensi. 38 Hoyer, W. J. Roodin, P. A. 2003: 49 mengemukakan bahwa kesejahteraan well-being berhubungan dengan interaksi sosial, hubungan personal, dan kepuasan hidup. Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis adalah suatu kondisi psikologis individu yang sehat yang ditandai dengan perasaan bahagia, adanya kepuasan hidup dan realisasi diri sesuai dengan kriteria fungsi psikologis positif yang memiliki tujuan hidup, memiliki kemandirian dalam tekanan sosial, menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain, dan mengembangkan diri.

2. Dimensi-Dimensi Psychological Well-Being