30 Lima langkah penting yang menimbulkan respons prososial
dalam keadaan darurat menggambarkan tingkah laku prososial sebagai titik akhir dari lima langkah yang berurutan, lima langkah
dalam menghadapi keadaan darurat yang menimbulkan respons prososial atau tidak. Pada setiap langkah, pilihan terdiri dari
keputusan “tidak” semakin menjauh dari munculnya tingkah laku menolong atau keputusan “ya” menimbulkan respon menolong.
5. Motivasi dan Manfaat Seseorang Melakukan Perilaku Prososial
Menurut Baron Byrne 2005: 125 menjelaskan empat teori utama yang menjelaskan motivasi seseorang melakukan perilaku
prososial, antara lain: a. Menolong orang lain yang membutuhkan membuat perasaan
menjadi enak. Tingkah laku prososial hanya dimotivasi oleh keinginan
tidak egois untuk menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan. Orang yang empati menolong orang lain karena
merasa berbuat baik itu menyenangkan. Menurut Batson Baron Byrne, 2005: 125. motivasi untuk menolong dapat menjadi sangat
kuat sehingga individu yang memberikan pertolongan bersedia terlibat dalam aktivitas yang tidak menyenangkan, berbahaya, dan
bahkan mengancam nyawa.
31 b. Menolong dapat mengurangi efek negatif
Orang-orang yang kadang-kadang menolong karena berada pada suasana hati yang jelek dan ingin membuat diri sendiri
merasa lebih baik.Perilaku prososial dapat berperan sebagai perilaku self-help untuk mengurangi perasaan negatif itu sendiri.
c. Menolong dapat membuat perasaan menjadi enak, jika mengetahui bahwa anda dapat mencapai sesuatu
Secara umum memang benar, bahwa perasaan menjadi baik apabila dapat memberikan pengaruh positif terhadap orang lain.
Dari pandangan ini, penolong berespon pada kebutuhan korban karena ingin merasa enak setelah berhasil mencapai sesuatu.
d. Menolong orang lain memaksimalkan kelangsungan hidup gen Tingkah laku menolong didorong oleh atribut genetis yang
berevolusi karena atribut tersebut meningkatkan kemungkinan untuk mewariskan gen seseorang pada generasi berikutnya.
Penelitian yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa dengan semakin banyaknya kemiripan antara dua individu, semakin besar
kemungkinan seseorang akan menolong orang lain ketika pertolongan dibutuhkan.
Bar-Tal Desmita, 2012: 249 menyatakan keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari menolong orang lain atau perilaku
prososial adalah merasa bangga, peningkatan harga diri, perasaan- perasaan yang baik dalam diri individu yang memberikan pertolongan.
32 Motivasi individu berdasarkan paparan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa asumsi orang-orang yang yang terlibat dalam perilaku menolong karena tindakan tersebut membuat perasaan
menjadi positif. Emosi yang dihasilkan oleh perilaku prososial kadang-kadang diberi label helper-high, yaitu suatu perasaan tenang,
self-worth, dan kehangatan, serta meningkatkan kemungkinan untuk mewariskan gen pada generasi berikutnya. Manfaat melakukan
perilaku prososial adalah merasa bangga, peningkatan harga diri, dan perasaan-perasaan yang baik pada diri individu yang memberikan
pertolongan.
6. Upaya Meningkatkan Perilaku Prososial