Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian Hipotesis

multikolineritas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil uji regresi dengan bantuan Softwere SPSS versi 22 for Wondows, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Multikolineritas Varaibel X1 X2 Kesimpulan Motivasi Kerja X 1 1,581 0,632 Tidak Multikolinieritas Kepuasan Kerja X 2 0,632 1,581 Tidak Multikolinieritas Sumber: Data responden yang diolah Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa nilair hitung sebesar 0,632, nilai ini menunjukkan lebih kecil dari 0,8. Artinya, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam penelitian ini.Hasil perhitingan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.

5. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan Softwere SPSS versi 22 for Wondows, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 23. Rangkuman Hasil Regresi Sederhana Pertama X 1 → Y X1 Constant r r 2 T Sig r hitung r tabel t hitung t tabel 0,165 31,693 0,495 0,195 0,245 5,862 1,980 0,000 Sumber: Data responden yang diolah Berdasarkan perhitungan tabel diatas, nilai r hitung sebesar 0,495. Untuk membuktikan koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,195 pada taraf signifikansi 5 dan df = 106 n-2. Ternyata harga r hitung r tabel , maka hipotesis pertama penelitian diterima dan terbukti berpengaruh signifikan. Selain menggunakan perhitungan r, pengujian signifikansi koefisien regresi dapat juga dihitung dengan uji t. berdasarkan perhitungan nilai t, nilai t hitung sebesar 5,862 dengan t tabel sebesar 1,980 pada taraf signifikasi 5 signifikansi2 = 0,052 = 0,025 dan df = n-2 = 108-2 = 106, dapat diartikan bahwa t hitung t tabel , dan nilai signifikansi perhitungan 0,05 0,000 0,05 maka hipotesis pertama penelitian diterima dan terbukti berpengaruh signifikan. Nilai r adalah 0,495, dimana jika nilai r semakin mendekati 1, artinya bahwa hipotesis pertama memiliki hubungan yang erat. Sedangkan nilai r 2 adalah 0,245, menunjukkan bahwa adanya sumbangan pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 24,5, sedangkan sisanya 75,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dalam model ini, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 31,693 + 0,165 X 1 Dari persamaan tersebut, dapat diartikan bahwa jika motivasi kerja adalah satu satuan maka nilai kierja pegawai sebesar 0,165.Jika motivasi kerja naik 1 poin, maka kinerja pegawai juga naik sebesar 0,165.Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

b. Pengujian Hipotesis Kedua