pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 23,7, sedangkan sisanya 76,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model ini. Dalam model ini, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 28,047 + 0,635 X
2
Dari persamaan tersebut, dapat diartikan bahwa jika kepuasan kerja adalah satu satuan maka nilai kinerja pegawai sebesar 0,635.Jika kepuasan kerja
naik 1 poin, maka kinerja pegawai juga naik sebesar 0,635.Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan bantuan Softwere SPSS versi 22 for Wondows,
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 25.Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda B
R R
2
F Sig
F hitung F tabel
Constant 20,823
0,548 0,300
22,519 3,09
0,000 X1
0,392 X2
0,385
Sumber: Data responden yang diolah
Berdasarkan perhitungan tabel diatas, nilai r adalah 0,584 dimana jika r semakin mendekati 1 poin, artinya bahwa hipotesis ketiga memiliki hubungan
yang erat. Sedangkan nilai R
2
= 0,300, menunjukkan bahwa adanya sumbangan pengaruh variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai sebesar 30, sedangkan sisanya 70 dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Selain itu, nilai
F hitung adalah 22,519 dengan F tabel yang memiliki signifikansi 0,05, dengan ketentuan Df1 = 2 jumlah variabel-1 = 3-1, dan Df2 = 105 jumlah data-jumlah
variabel independen-1 = 108-2-1 adalah 3,09, dapat diartikan bahwa F
hitung
F
tabel
dan nilai signifikansi perhitungan 0,05 0,000 0,05 maka hipotesis ketiga penelitian diterima dan terbukti berpengaruh signifikan. Dalam model ini,
diperoleh persamaan regresi berikut: Y = 20,823 + 0,392X
1
+ 0,385X
2
Dari persamaan tersebut, dapat diartikan bahwa jika motivasi kerja dan kepuasan kerja bernilai 0 maka kinerja pegawai bernilai positif 20,823. Jika
motivasi kerja naik 1 poin, maka kinerja pegawai juga akan naik sebesar 0,392 dengan asumsi variabel lain tetap dan jika kepuasan kerja naik 1 poin, maka
kinerja pegawai juga akan naik sebesar 0,385 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
Selanjutnya, sumbangan relatif dan sumbangan efektif yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 26. Rangkuman Perhitungan SR dan SE Variabel
SR SE
X1 38,09
11,48 X2
61,91 18,52
Total 100
30 R
2
Sumber: Data responden yang diolah
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diartikan bahwa motivasi kerja memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja pegawai sebesar 11,48,
sedangkan kepuasan kerja memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja pengawai sebesar 18,52.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yaitu motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Wonosobo. Hasil ini ditunjukkan dengan perolehan nilai t
hitung
sebesar 5,862 dan t
tabel
sebesar 1,980 t
hitung
t
tabel
serta nilai signifikansi perhitungan yang bernilai 0,05. Selain itu nilai r adalah 0,495, yang menunjukkan hipotesis
pertama memiliki hubungan yang erat dan nilai r
2
= 0,245, menunjukkan bahwa pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 24,5,
sedangkan sisanya 75,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dalam model ini, diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 31,693