3. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yaitu motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo. Hasil ini ditunjukkan dengan perolehan nilai F
hitung
sebesar 22,519 dan F
tabel
sebesar 3,09 F
hitung
F
tabel
serta nilai signifikansi perhitungan yang bernilai 0,05. Selain itu nilai r adalah 0,584,
yang menunjukkan hipotesis ketiga memiliki hubungan yang erat dan nilai R
2
= 0,300, menunjukkan bahwa pengaruh variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai sebesar 30, sedangkan sisanya 70 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dalam model ini,
diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 20,823 + 0,392 X
1
+ 0,385 X
2
. Diartikan bahwa jika motivasi kerja dan kepuasan kerja adalah satu satuan maka nilai
kinerja pegawai sebesar 20,823.Jika motivasi kerja dan kepuasan kerja naik 1 poin, maka kinerja pegawai juga naik sebesar 20,823.
Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui pula bahwa motivasi kerja memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja pegawai sebesar 11,48,
sedangkan kepuasan kerja memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja pegawai sebesar 18,52. Dengan demikian, variabel kepuasan kerja memberikan
sumbangan efektif dan pengaruh yang lebih kuat terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo daripada variabel motivasi
kerja.Perhitungan ini memberikan penjelasan bahwa untuk mewujudkan kinerja
yang baik dan meningkat, perlu ada perbaikan dan upaya lebih dalam menciptakan kepuasan kerja yang nyaman dengan tetap diiringi peningkatan
motivasi kerja pegawai. Adanya pengaruh secara bersama-sama antara motivasi kerja dan
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dalam penelitian ini turut membuktikan pendapat A. Dale Timple 1992: 31 dalam Mangkunegara 2005: 15 yang
menyatakan bahwa faktor internal dan faktor eksternal merupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja seseorang. Jenis-jenis atribusi yang dibuat
para karyawan memiliki sejumlah akibat psikologi dan berdasarkan kepada tindakan. Dalam penelitian ini, hanya salah satu faktor yang digunakan yaitu
faktor internal berupa motivasi kerja dan kepuasan kerja. Adanya motivasi kerja dan kepuasan kerja dalam penelitian ini secara bersama-sama turut berpengaruh
pada kinerja pegawai ditunjukkan yaitu sebesar 30 dengan nilai signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil observasi, bagaimana motivasi kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Wonosobo, kondisi yang terjadi hampir sesuai dengan yang dikatakan oleh Wibowo 2011: 389 bahwa motivasi dapat dipastikan
mempengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya faktor yang membentuk kinerja. Dalam penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa sumbangan efektif
kepuasan kerja lebih kuat daripada motivasi kerja sebesar 18,52. Artinya
bahwa motivasi kerja bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo bekerja sesuai dengan peraturan juknis yang menyebabkan pegawai bekerja seadanya
tanpa bisa melakukan tindakan yang responsif dengan perkembangan masyarakat.Satu sisi hal ini merupakan bentuk tanggungjawab pegawai atas
pekerjaannya, namun di sisi lainnya sebagai aparatur harus peka terhadap situasi di tengah masyarakat. Kondisi ini juga didukung oleh keberadaan para atasan
yang tidak begitu memperhatikan bewahan dan lemahnya hukuman dan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas tercapainya pekerjaan yang
dibebankan,turut menjadi sumber tambahan persoalan yang membentuk motivasi dan kepuasan kerja yang rendah. Pada akhirnya, kinerja pegawai yang
diharapkan mendukung tercapainya tujuan Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo sebagai hulu penyelia pelayanan kepada masyarakat.
Hasil diatas sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmatullah Burhanuddin Wahab 2012 yang berjudul
“Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Makassar”.Hasil dari penelitian adalah
variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.Penelitian menunjukkan variabel motivasi kerja dan kepuasan
kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan asumsi bahwa semua variabel lain diluar model dikendalikan, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo dengan sumbangan efektif sebesar
11,48. 2. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo dengan sumbangan efektif sebesar 18,52.
3. Motivasi kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpangaruh signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo dengan
sumbangan efektif sebesar 30.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Penelitian ini hanya menguji faktor-faktor yaitu motivasi kerja dan kepuasan
kerja. Faktor-faktor tersebut secara perhitungan hanya dapat menjelaskan pengaruhnya secara bersama-sama sebesar 30, sedangkan sisanya 70
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.