Analisis Regrasi Ganda Pengujian Instrumen

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan varaibel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Selanjutnya, untuk menentukan a dan b, menggunakan rumus berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

4. Analisis Regrasi Ganda

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan dan menentukan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap suatu variabel terikat.Analisis ini dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antar variabel terikat.Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga. Terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Menentukan koefisien korelasi ganda dan koefisien determinasi Dalam model penelitian dengan dua variabel, maka koefisien korelasi ganda ditentukan dengan menggunakan rumus dalam Sugi Rahayu 2008: 55 sebagai berikut: √ ∑ ∑ ∑ Keterangan: = koefisien korelasi Y dengan X 1 dan X 2 = koefisien X 1 b 2 = koefisien X 2 ∑ = jumlah produk antara X 1 dengan Y ∑ = jumlah produk antara X 2 dengan Y ∑ = jumlah kuadrat kriterium Y Sedangkan koefisiensi determinasi dapat ditentukan dengan mengkuadratkan hasil dari koefisien korelasi atau biasa disebut R Square R 2 .Selanjutnya, R 2 tersebut diubah ke dalam bentuk persen sehingga dapat dihasilkan persentase sumbagan pengaruh dua varaibel independen atau lebih secara bersama-sama terhadap variabel dependen. b. Uji signifikansi Uji F Uji F digunakan untuk menguji signifikansi antara dua varaibel independen atau lebih terhadap varaibel dependen.Analisis ini biasa juga disebut sebagai analisis varians garis regresi Sugi Rahayu, 2008: 74. Uji F dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: R 2 = koefisiensi determinasi n = banyaknya sampel m = banyaknya variabel Kemudian dilakukan pembandingan antara harga F reg F hitung dengan harga F tabel .Jika F reg lebih besar daripada F tabel F reg F tabel , maka persamaan regresi tersebut merupakan persamaan regresi yang signifikan. c. Menentukan persamaan garis regresi linier ganda Persamaan regresi untuk dua variabel independen, Sugi Rahayu 2008: 72 memberikan rumus sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y = kinerja pegawai a = bilangan konstanta b 1 = koefisien X 1 b 2 = koefisien X 2 X 1 = variabel independen pertama X 2 = varaibel independen kedua d. Menentukan sumbangan relatif dan efektif Sumbangan relatif SR adalah persentase perbandingan relativitas yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel-variabel bebas lainnya yang diteliti, yang dinyatakan dalam persentase . Untuk menghitung besarnya sumbangan relatif, maka digunakan rumus dalam Sugi Rahayu 2008: 76: ∑ ∑ ∑ Sedangkan sumbangan efektif SE adalah kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat dan dinyatakan dalam persentase.Hasil perhitungan menunjukkan besarnya pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat.Semakin besar persentase sumbangan efektif berarti bahwa variabel bebas tersebut merupakan faktor yang berpengaruh kuat antara berbagai faktor yang mempengaruhi variabel terikat.Sebaliknya jika sumbangan efektif varaibel bebas terlalu kecil mendekati 0 menunjukkan bahwa varaibel bebas tersebut tidak memberikan pengaruh sehingga varaibel bebas tersebut dapat diabaikan. Total SE adalah sama dengan koefisien determanasi R 2 . Menurut Sugi Rahayu 2008: 77 untuk menghitung menggunakan rumus sebagai berikut: SEX n = SRX n x Efektivitas garis regresi Efektifitas garis regresi = x 100 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

a. Sejarah Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

Sejarah Kabupaten Wonosobo berawal dari abad ke-17 dimana terdapat tiga orang pengembara yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah bernama Wanasaba atau saat ini dikenal dengan Wonosobo.Kabupaten Wonosobo erat kaitannya dengan masa perang Diponegoro pada tahun 1825-830 dimana menjadi salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Pangeran Diponegoro dalam memerangi pasukan kolonialisme Belanda.Sejak saat itu, Pangeran Diponegoro memberikan kekuasaannya kepada Kyai Muhammad Ngarpah Tumenggung R. Setjonegoro sebagai penguasa daerah Wonosobo. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950. Kabupaten Wonosobo secara yuridiksi berada di dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah dan mempunyai hak dan wewenang untuk memerintah serta melayani masyarakat. Sejak saat itu pula, Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo menjalankan fungsinya yaitu menjalankan program-program yang dicanangkan oleh kepaladaerah dan membantunya secara administratif serta menjadi poros bagi