Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai

kerja terhadap kinerja pegawai, ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai, ada pengaruh komitmen organiasional terhadap kinerja pegawai, dan secara bersama-sama variabel motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja. Terdapat persamaan penelitian pada variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat. Sedangkan perbedaannya terdapat pada pemilihan sampel yang digunakan yaitu proportional random sampling dan variabel komitmen organisasional sebagai varaibel terikat. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengukur motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo.

C. Kerangka Pikir

1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Hubungan antara motivasi dengan kinerja adalah terwujudnya kinerja yang maksimal yang berbentuk produktifitas kerja yang sesuai tinggi rendahnya motivasi yang dimilikinya.Hubungan ini sebagaimana pernyataan Mangkunegara 2012: 76, bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi untuk berprestasi dengan pencapaian kinerja. Artinya, pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan mencapai kinerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang mempunyai kinerja rendah disebabkan oleh motivasi yang rendah. Titik temu hubungan motivasi dan kinerja adalah bahwa motivasi yang tinggi akan berdampak pada tingginya hasil kerja mereka dan terdorong untuk melakukan usaha lebih demi tercapainya produktifitas kerja. Ketika kondisi tersebut tidak tercapai, maka akan terjadi penurunan produktifitas kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyanto 2009, Rahmatullah Burhanuddin Wahab 2012, dan Suwardi 2011 menyatakan dengan tegas bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian, diduga motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo.

2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Kreitner dan Kinichi dalam Wibowo 2011: 508 mengungkapkan adanya kontroversi yang besar dalam penelitian organisasi adalah tentang hubungan antara kepuasan dan prestasi kerja atau kinerja. Ada yang menyatakan bahwa kepuasan mempengaruhi prestasi kerja lebih tinggi, sedangkan yang lain berpendapat bahwa prestasi kerja mempengaruhi kepuasan. Penelitian untuk menghapus kontroversi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang rendah moderate antara kepuasan dan kinerja.Sementara itu, menurut Gibson dalam Wibowo 2011: 508 menggambarkan hubungan timbal balik antara kepuasan dan kinerja. Di satu sisi dikatakan kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif, di sisi lain terjadi kepuasan kerja disebabkan oleh adanya kinerja sehingga pekerja yang lebih produktif akan mendapatkan kepuasan. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Suwardi 2011 menyimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. Hal ini diperkuat oleh penelitian Mulyanto 2009 yang menyimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Disnakertrans Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian, diduga kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo.

3. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja