Sampah dan limbah Penanganan limbah

125

H. Penanganan limbah

1. Sampah dan limbah

Aktivitas kehidupan manusia sangat beragam, diawali bangun tidur dipagi hari sampai kembali tidur dimalam hari. Terdapat hal menarik dalam aktivitas manusia tersebut, yaitu segala aktivitas yang dilakukan manusia menghasilkan sampah. Sampah merupakan benda yang tidak digunakan karenanya dibuang. Kepedulian dan kesadaran terhadap sampah ini harus ditumbuhkan supaya lingkungan tetap sehat dan bersih dari tumpukan sampah. Sampah membawa dampak terhadap kesehatan karena menjadi potensi penyebaran penyakit. Dampak sosial dari sampah akan menjadikan lingkungan yang kurang menyenangkan, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Pembuangan sampah padat ke sungai dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak buruk bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Apabila tumpukan sampah tidak cepat dikelola, maka sampah akan berubah menjadi limbah, selain berasal dari sampah. limbah juga bisa berasal dari kegiatan industri. Jenis limbah ini sukar atau tidak dapat dinetralisir secara alamiah.Beberapa jenis limbah industri ini sangat berbahaya dan beracun jika mencemari perairan, tanah atau udara. Limbah merupakan bahan buangan akibat aktivitas manusia maupun makhluk hidup lainnya, yang berbentuk padat, lumpur, cair, maupun gas yang dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi Gambar 3.27 Limbah hasil industri 126 2. Penanganan Limbah Padat Limbah padat dihasilkan dari industri, perdaganganrestoran, rumah tangga, rumah sakit, hotel, maupun pertanianpeternakan. Penanganan limbah padat dilakukan melalui penampungan dalam bak sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan, pembuangan di TPA Tempat Pembuangan Akhir. Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti di sortir oleh pemulung atau diolah menjadi pupuk kompos. Pengolahan limbah padat dilakukan sesuai jenisnya, yaitu organik atau anorganik. Berikut ini beberapa metode penanganan limbah organik padat : 1 Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan. Dalam proses pembuatan kompos ini bahan baku akan mengalami dekomposisipenguraian oleh mikroorganisme. Cara pembuatan kompos, memalui cara menggunakan komposter, tumpukan terbuka open windrow, cascing menggunakan cacing 2 Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain metana CH 4 dalam komposisi yang terbanyak, karbondioksida CO 2 , Nitrogen N 2 , Karbonmonoksida CO, Oksigen O 2 , dan hidrogen sulfida H 2 S. Gas metana murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. 3 Hog Feeding, adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan ternak. 127 Penanganan limbah anorganik padat dapat dilakukan dengan cara berikut ini: 1 Replace, Reduce, Recycle dan Reuse 4R Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrikindustri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat penghasilan. Misalnya plastik- plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman. Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang- barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botolkaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanjatas. 2 Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator efisien 128 karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 . Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam. 3 Sanitary landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area tertentu. Ada 3 metode sanitary landfill, yaitu: a Metode galian parit trenc method, sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas galian digunakan untuk menutup parit. Sampah yang ditimbun dipadatkan dan diratakan. Setelah parit penuh, dibuatlah parit baru di sebelah parit yang telah penuh tersebut. b Metode area, sampah dibuang di atas tanah yang rendah, rawa, atau lereng kemudian ditutupi dengan tanah yang diperoleh ditempat itu. c Metode ramp, merupakan gabungan dari metode galian parit dan metode area. Pada area yang rendah, tanah digali lalu sampah ditimbun tanah setiap hari dengan ketebalan 15 cm, setelah stabil lokasi tesebut diratakan dan digunakan sebagai jalur hijau pertamanan, lapangan olah raga, tempat rekreasi dll. 4 Penghancuran sampah pulverisation, adalah proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah. 5 Pengepresan sampah reduction mode, yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat. 129 3. Penanganan limbah cair Sekitar 80 air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah : 1 Untuk mencegah pengotoran air permukaan seperti sungai, waduk, danau, rawa 2 Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan 3 Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat. 4 Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap Metode pengolahan limbah cair, dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah: 1 Dillution pengenceran, air limbah dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar mengalami pengenceran dan konsentrasi polutannya menjadi rendah atau hilang. Cara ini dapat mencemari lingkungan bila limbah tersebut mengandung bakteri patogen, larva, telur cacing atau bibit penyakit yang lain. Cara ini boleh dilakukan dengan syarat bahwa air sungai, waduk atau rawa tersebut tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain, volume airnya banyak sehingga pengenceran bisa 30 -40 kalinya, air tersebut harus mengalir. 2 Sumur resapan, yaitu sumur yang digunakan untuk tempat penampungan air limbah yang telah mengalami pengolahan dari sistem lain. Air tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah, dan sumur dibuat pada tanah porous, diameter 1 – 2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Sumur ini bisa dimanfaatkan 6 – 10 tahun. 3 Septic tank, merupakan metode terbaik untuk mengelola air limbah walaupun biayanya mahal, rumit dan memerlukan 130 tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian ruang untuk tahap-tahap pengolahan, yaitu : a Ruang pembusukan, air kotor akan bertahan 1-3 hari dan akan mengalami proses pembusukan sehingga menghasilkan gas, cairan dan lumpur sludge b Ruang lumpur, merupakan ruang empat penampungan hasil proses pembusukan yang berupa lumpur. Bila penuh lumpur dapat dipompa keluar c Dosing chamber, didalamnya terdapat siphon McDonald yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata d Bidang resapan, bidang yang menyerap cairan keluar dari dosing chamber serta menyaring bakteri patogen maupun mikroorganisme yang lain. Panjang minimal resapan ini adalah 10 meter dibuat pada tanah porous. 4 Riol parit, menampung semua air kotor dari rumah, perusahaan maupun lingkungan. Apabila riol inidigunakan juga untuk menampung air hujan disebut combined system. Sedang bila penampung hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Air kotor pada riol dapat mengalami proses pengolahan secara fisika, kimia atau biologi. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu : a Proses screening, yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap melalui penyaringan. b Proses flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya. c Proses filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis. 131 d Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif. e Proses reverse osmosis, yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan dengan teknologi membran. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal. Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap koloid, logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.

4. Penanganan limbah gas dan debu