103
C. Ergonomi
Kamu pasti pernah menjalankan aktivitas pekerjaan sehari-hari yang berulang dan waktu
yang lama. Apabila posisi kerja salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah
sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan
gangguan fisik dan psikologis stress dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri
pinggang kerja low back pain. Agar tidak terjadi gangguan kesehatan atau kecelakaan kerja
diperlukan penyerasian antara pekerja, jenis pekerjaan, dan lingkungan tata kerja. Ergonomi merupakan upaya menyerasikan pekerjaan dan
lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan
manusia seoptimal mungkin. Istilah
“ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon Kerja dan Nomos Hukum Alam dapat didefmisikan sebagai aspek-aspek
manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desainperancangan.
Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja. Penerapan
ergonomi meliputi :
1. Sikap tubuh dalam bekerja
Sikap pekerjaan harus selalu diupayakan agar merupakan sikap ergonomis. Sikap yang tidak alamiah harus dihindari dan jika hal ini tidak
mungkin dilaksanakan harus diusahakan agar beban statis menjadi sekecil-kecilnya.
104 2. Pembebanan kerja fisik
Beban fisik yang dibenarkan umumnya tidak melebihi 30-40 kemampuan maksimum seorang pekerja dalam waktu 8 jam sehari.
Untuk mengukur kemampuan kerja maksimum digunakan pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak melebihi 30-40 kali per menit di atas
denyut nadi sebelum bekerja. Di Indonesia beban fisik untuk mengangkat dan mengangkut yang dilakukan seorang pekerja dianjurkan agar tidak
melebihi dari 40 kg setiap kali mengangkat atau mengangkut.
3. Mengangkat dan mengangkut
Gambar 3.14 Posisi kerja yang salah
Gambar 3.15 Posisi Mengangkat benda salah
105
Beberapa faktor yang berpengaruh pada proses mengangkat dan mengangkut adalah beratnya beban, intensitas, jarak yang harus
ditempuh, lingkungan kerja, ketrampilan dan peralatan yang digunakan. Untuk efisiensi dan kenyamanan kerja perlu dihindari manusia sebagai
―alat utama‖ untuk mengangkat dan mengangkut.
4. Sistem manusia –mesin
Penyesuaian manusia-mesin sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan efisiensi kerja. Perencanaan sistem ini dimulai sejak
tahap awal dengan memperhatikan kelebihan dan keterbatasan manusia dan mesin yang digunakan interaksi manusia-mesin memerlukan
beberapa hal khusus yang diperhatikan, misalnya : 1 Adanya informasi yang komunikatif
2 Tombol dan alat pengendali baik 3 Perlu standard pengukuran anthropometri yang sesuai untuk
pekerjaannya.
5. Kebutuhan kalori
Konsumsi kalori sangat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan. Semakin berat kegiatan yang dilakukan semakin besar kalori
yang diperlukan. Selain itu pekerjaan pria juga membutuhkan kalori yang berbeda dari pekerja wanita. Dalam hal ini perlu diperhatikan juga saat
dan frekuensi pemberian kalori pada pekerja.
6. Pengorganisasian kerja