36
berlaku yang biasanya kebanyakan ketentuan tersebut dicantumkan dalam gambar teknik. Disamping itu juga harus memperhatikan pula
prinsip-prinsip yang ada dalam masalah pengukuran. Ada beberapa istilah yang sering terkait dalam masalah pengukuran
antara lain yaitu: ketelitian, ketepatan, ukuran dasar,toleransi, harga batas, kelonggaran dan sifat mampu tukar.
Dengan demikian,
metrologi Industri
mempelajari pengukuran,karakteristik geometris suatu produkkomponen mesin
dengan alat dan cara yang tepat sedemikian rupa sehinggahasil pengukuran dianggap sebagai yang paling dekat dengan geometri
sesungguhnya dari komponen mesin yang bersangkutan.
D. Pengukuran dan Kualitas Benda Produksi
1. Metode Pengukuran
Untuk dapat menghasilkan kualitas pengukuran yang benar, pada pengukuran benda kerja tidak dapat dilakukan dengan satu cara
pengukuran, hal ini dikarenakan beragamnya bentuk benda kerja. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dikenal empat metode
pengukuran dalam Metrologi Industri, yaitu : a.
Pengukuran Langsung, yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur langsung dimana hasil pengukuran dapat
diperoleh secara langsung. b.
Pengukuran Tak Langsung, yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur pembanding dan alat ukur
standar, dimana hasil pengukuran tidak dapat diperoleh secara langsung.
c. Pengukuran dengan Kaliber Batas, yaitu pengukuran yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi suatu produk berada di dalam atau diluar daerah toleransi produk
tersebut.
37
d. Membandingkan dengan Bentuk Standar, yaitu pengukuran yang
dilakukan dengan cara membandingkan bentuk produk dengan bentuk standar dari produk tersebut. Pengukuran ini dilakukan
dengan menggunakan profil proyektor.
2. Pengambilan Data Pengukuran
Pengambilan data adalah bagian dari proses pengukuran yang menuntut ketelitian atau kesaksamaan yang tinggi, karena kegiatan ini
selalu dibayangi oleh kemungkinan sulitnya pengulangan proses pengukuran jika data yang sudah diperoleh mengalami kekeliruan.
Kesulitan pengambilan data ulang antara lain disebabkan oleh sudah berlalunya obyek pangukuran ke pos pengerjaan berikutnya, sehingga
menyulitkan pelacakan,
dan berubahnya
karakteristik elemen
pengukuran terhadap waktu, misalnya perubahan suhu atau perubahan karakteristik alat ukur yang akan mengakibatkan berubahnya nilai ukur.
Oleh karena itu, proses pengambilan data sebaiknya dilakukan hanya pada satu kesempatan sampai tuntas dan tanpa kekeliruan.
Dalam proses pengambilan data terdapat lima elemen yang terlibat yaitu; Obyek ukur, Standar ukur, Ukur, Operator pengukuran,
Lingkungan. Proses pengukuran tidak dapat berlangsung dengan baik bila salah satu dari keempat elemen yang pertama tidak ada. Faktor
lingkungan selalu hadir pada setiap situasi. Kelima elemen perlu dipahami agar kesalahan yang ditimbulkan oleh setiap elemen dapat
dipelajari. Proses
pengukuran dilakukan
si operator
dengan membandingkan benda ukur obyek dengan alat ukur standar yang
sudah diketahui nilai ukurnya kalibrasi dengan sarana ruang dan alat bantu ukur yang memenuhi persyaratannya.
a. Obyek Ukur,
Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran yang harus dicari karakteristik dimensionalnya, misal panjang, jarak, diameter,
sudut, kekasaran permukaan dst, agar hasil ukurnya memberikan nilai yang aktual, maka sebelum proses pengukuran dilakukan,
obyek ukur harus dibersihkan dahulu dari debu, minyak atau
38
bahan lain yang menutup atau mengganggu permukaan yang akan diukur.
b. Standar Ukur
Standar ukur adalah komponen sistem pengukuran yang dijadikan acuan fisik pada proses pengukuran. Bagi pengukuran dimensional
standar satuan ukuran adalah standar panjang dan turunannya. Dalam proses pengukuran yang baik menuntut standar ukur yang
mempunyai akurasi yang memadai dan mampu telusur ke standar nasionalinternasional.
c. Alat Ukur,
Alat ukur atau instrumen adalah komponen sistem pengukuran yang berfungsi sebagai sarana pembanding antara obyek ukur dan
standar ukur, agar nilai obyek ukur dapat ditentukan secara kuantitatif dalam satuan standarnya. Ciri-ciri dari alat ukur yang
baik adalah yang memiliki kemampuan ulang yang ketat, kepekaan yang tinggi, histerisis yang kecil dan linieritas yang memadai.
d. Operator pengukur
Operator pengukur adalah orang yang menjalankan tugas pengukuran dimenisonal baik secara keseluruhan maupun bagian
demi bagian. Seorang operator hendaknya dibekali dengan; kemampuan membaca gambar kerja, pengetahuan tentang sistem
toleransi, kemampuan menjalankan alatmesin ukur, pengetahuan tentang statistika pengukuran dan teori ketidakpastian. Tugas ini
terdiri dari pos pekerjaan, diantaranya; 1
Pemeriksaan obyek ukur dan gambar kerja, 2
Pemilihan alat-alat ukur dan standar ukur, 3
Persiapan pengukuran penjamin kebersihan, penyusunan sistem ukur, pemeliharaan kondisi lingkungan dan lain-lain.
4 Perhitungan analisis kesalahan pengukuran dan pembuatan
interprestasi ketidakpastian pengukuran 5
Penyajian hasil pengukuran dalam bentuk laporan pengukuran.
39
e. Lingkungan
Proses pengukuran dapat dilakukan dimana saja: diruang terbuka maupun diruang ysng terkondisi. Pada ruang terkondisi khususnya
pengukuran dimensional tentunya akan menjamin hasil ukur lebih akurat,dengan persyaratan yang dipersyaratkan bagi sebuah ruang
untuk keperluan pengukurankalibrasi dimensional adalah suhu 20
C dan kelembaban relatif 50 .
3. Proses Pengukuran