326
b. Mata Pemotong
Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong mata bor terdapat dua buah yang terletak
antara dua sisi pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang bervariasi sesuai
dengan bahan yang di bor.
Tabel 6.8 Sudut Mata Bor
7. Kecepatan Potong Pengeboran
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat
dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga
kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila
kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Untuk mendapatkan putaran mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata bor dalam satuan panjang. Kemudian
kecepatan potong dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan potong
pengeboran dalam harga milimeter per menit. Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor Pe akan menjalani
jarak sepanjang garis lingkaran U. Oleh karena itu, maka Dimana: U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
327
P = 3.1
Tabel 6.9 Harga kecepatan mata bor dari bahan HSS
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh
karena itu jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka
jarak keliling bibir pemotongan mata bor U selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:
U = p x d x n Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah
328
sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor U sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan
meter per menit. Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor.
Maka: V = U
V= p x d x n mmenit
Tabel 6.10 Besarnya pemakanan berdasarkan diameter mata bor
Pemakanan Pengeboran
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobangbenda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya
pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan
diameter mata bor.
329
F. Mengulir Benda Kerja
1. Tap
Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda kerja. Sebelum benda tersebut di ulir, terlebih dahulu benda
tersebut dilubangi dengan menggunakan mesin bor. Ukuran diameter lubang tergantung pada besar diameter ulir yang akan dibuat. Bentuk tap
dibuat secara khusus di mana ulir-ulir mata potong dibuat secara presisi. Bahan untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat.
Setelah tap dibentuk kemudian dikeraskan dan ditempering. Bentuk secara umum tap dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 6.83 Menyekrap dengan skrap setengah bulat
2. Tap Konis
Tap konis
digunakan untuk
melakukan penguliran
pendahuluanpemotongan awal, karena bagian ujung mata potongnya berbentuk tirus dan tidak mempunyai gigi pemotong. Dengan demikian ia
akan dengan mudah masuk ke dalam lubang yang telah dibuat. Jadi fungsi tap konis adalah untuk pemakanan awal.
Gambar 6.84 Tap