Gergaji Tangan Pahat Tangan

287 Gambar 6.36 Melakukan pekerjaan menggaris dan menitik

C. Memotong benda kerja

1. Gergaji Tangan

Gergaji tangan adalah alat potong yang banyak dipergunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk mempersiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja. Prinsip kerja dari gergaji tangan adalah langkah pemotongan ke arah depan, sedang langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas tool steel, baja kecepatan tinggi HSS high speed steel dan baja tungsten tungsten steel. 288 Gambar 6.37 Macam-macam gergaji tangan Gambar 6.38 Bagian-bagian gergaji tangan Bagian-bagian utama gergaji tangan terdiri dari bingkairangka, pemegang, peregangpengikat dan daun mata gergaji. Gambar 6.39 Jenis daun gergaji 289 Gigi gergaji harus menghadap ke muka, ketegangannya harus cukup, sehingga tidak terjadi lekukan pada saat dipakai. Gambar 6.40 Pemasangan Gergaji Untuk pemotongan yang berat, tekanan gergaji cukup besar, namun untuk pemotongan yang perlu lurus hasilnya, tekanan gergaji harus ringan. Gambar 6.41. Menggunakan Gergaji Tinggi mulut catokragum sama seperti pada waktu mengikir, bagian yang digergaji harus sedekat mungkin dengan mulut catokragum. Pada permulaan menggergaji, tahan sisi gergaji dengan ibu jari a. Untuk pemotongan yang dianggap presisib, sebelum digergaji benda kerja harus ditandai dulu sebagai jalan awal penggergajian. 290

2. Pahat Tangan

Pahat tangan juga disebut dengan pahat dingin, karena pahat ini digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dalam keadaan dingin. Pahat tangan juga dapat digunakan untuk melakukan pemotongan panas, artinya pahat tersebut khusus dibuat untuk melakukan pemotongan pada saat bahan dalam keadaan panas, seperti pada bengkel tempa. Pahat tangan merupakan alat potong yang sudah lama digunakan, baik dalam kegiatan di bengkel maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pahat tangan tetap digunakan di dalam bengkel kerja bangku untuk melakukan pemotongan bahan, baik bahan berupa logam keras maupun logam lunak. Pahat tangan dibuat dari bahan baja perkakas dengan jalan ditempa untuk membentuknya dan digerinda untuk membentuk mata potongnya, kemudian dikeraskan mata potongnya. Kegunaan mata pahat dikeraskan adalah agar ia dapat melakukan pemotongan terhadap bahan lain tanpa mengalami kerusakan pada mata potongnya. Tidak seluruh bagian pahat tangan dikeraskan , tetapi hanya dikeraskan pada bagian mata potongnya. Badan pahat tidak dikeraskan agar ia dapat menahan gaya pukul dari palu, apabila dikeraskan akan menjadi rapuh . Gambar 6.42 Pahat tangan 291 Gambar 6.43 Bentuk Pahat Tangan Bentuk pahat tangan yang dimaksudkan di sini adalah bentuk mata potongnya. Pahat tangan jenis pahat dingin digunakan untuk memahat atau menyayat benda kerja dalam keadaan dingin. Menurut bentuk dan kegunaannya, pahat dingin dibagi menjadi bermacam- macam, yaitu: a. Pahat ratapipih, mempunyai kegunaan yang luas, misalnya untuk meratakan bidang, pengikisan bidang cembung, memotong plat, baut dan paku keling b. Pahat alursilang, digunakan untuk membuat alur-alur sempit, alur minyak c. Pahat dam, untuk memotong bahan yang tebal, umumnya diawali dengan pengeboran secara berderet d. Pahat radiussetengah bulat , digunakan untuk membuat alur bulat dan juga untuk meralat permulaan pengeboran yang salah e. Pahat intandimon, digunakan untuk membersihkan sudut- sudut dalam, membuat alur V, meralat permukaan pemboran yang salah. 292 Gambar 6.44 Macam-macam Pahat Tangan Rata-rata besar sudut mata potong pahat tangan sebesar 65 derajat, tetapi karena jenis bahan yang akan dipotong banyak jenisnya dengan kekerasan yang berbeda, maka dibuatlah sudut mata potong pahat yang bervariasi dari 55 derajat sampai 85 derajat. Makin keras bahan yang dipotong makin besar sudut mata potongnya. Dengan makin besar sudutnya, berarti makin kuat mata potong pahat untuk melakukan pemotongan. Tabel 6.3 Hubungan besar sudut mata potong dengan jenis bahan yang akan dipotong No. Bahan yang dipotong Besar sudut 1 Baja Tuang 65 derajat 2 Besi Tuang 60 derajat 3 Mild Steel 55 derajat 4 Kuningan 50 derajat 5 Tembaga 45 derajat 6 Aluminium 30 derajat 293 Memahat adalah proses membuang bahan yang tidak dipergunakan untuk pembuatan benda kerja dengan cara menyayat atau memotongnya. Pekerjaan penyayatan dilakukan oleh mata pahat. Gaya penyayatan diperoleh dari pukulan palu. Untuk menghasilkan penyayatan yang baik, maka cara memegang pahat, cara memegang palu, cara berdiri, dan cara menjepit bahanbenda kerja harus benar. Cara memegang pahat dan memegang pahat dan memegang palu yang benar dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 6.45 Cara memegang pahat yang benar Posisi kaki pada saat memahat adalah sama dengan posisi saat melakukan pekerjaan mengergaji dengan gergaji tangan, yaitu kaki kiri di depan kaki kanan dibelakang dan membentuk sudut 60 derajat. Penjepitan benda kerja sebaiknya tidak terlalu tinggi permukaannya dari mulut ragum, dan penjepitan benda kerja harus dilapisi, sebab gaya pemotongan yang besar dapat merusak permukaan benda kerja. 294 Penyayatan atau pemotongan dengan pahat akan berhasil apabila mata pahatnya tajam. Untuk mendapatkan mata pahat yang tajam, maka mata potong tersebut harus diasah dengan menggunakan mesin gerinda. Mengasah Mata Pahat Penyayatan atau pemotongan dengan pahat akan berhasil apabila mata pahatnya tajam. Untuk mendapatkan mata pahat yang tajam, maka mata potong tersebut harus diasah dengan menggunakan mesin gerinda. Cara mengasah pahat adalah sebagai berikut: a. Pakai kaca mata transparan. b. Periksa kerataan permukaan batu gerinda dan jarak antara permukaan batu gerinda dengan penahan benda kerja tool rest. c. Hidupkan mesin gerinda. Pengasahan mata pahat gunakan batu gerinda halus. Cara Memahat  Jepit benda kerja pada ragum secara kuat dan benar.  Pegang pahat pada tangan kiri dan palu pada tangan kanan lihat cara memegang pahat dan palu.  Posisi berdiri kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang membentuk sudut 60 derajat.  Arah pemukulan palu tegak lurus terhadap kepala pahat.  Gerakan palu diayun agar menghasilkan gaya pukulan yang besar.  Mata harus selalu mengawasi mata pahat tidak pada kepala pahat.  Gunakan pahat yang tajam.  Pemahatan dimulai dari bagian ujung benda.  Usahakan pemakanan selalu rata.  Untuk pemahatan permukaan yang luaslebar gunakan pahat alur terlebih dahulu, untuk membuat batas-batas pemakanan, kemudian potongsayatlah dengan pahat rata.  Gunakan kaca mata tembus pandang atau transparan pada waktu memahat.  Gunakan pembatas meja, agar supaya beram hasil pahatan tidak mengenai orang lain.  Gunakan pahat yang tidak mengembang kepalanya, agar tidak melukai tangan. 295 d. Pegang kepala pahat dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang bagian badan pahat. Dekatkan mata pahat pada batu gerinda dan letakkan badan pahat pada tool rets. e. Singgungkan mata pahat pada permukaan batu gerinda dan gerakkan pahat ke arah kiri dan kanan, gerakan pahat harus bebas. f. Gunakan cairan pendingin untuk mendinginkan pahat, karena pahat tidak boleh terlalu panas. Panas yang berlebihan akan mempengaruhi kekerasan pahat. g. Setelah selesai bentuk mata pahat sedikit radius, dan ukur susut mata pahat. h. Matikan mesin gerinda setelah selesai mengasah. Gambar 6.46 Mengasah pahar 296

D. Mengikir dan Mengikis benda kerja