Skrap Tangan Mengikir dan Mengikis benda kerja

314 Gambar 6.71 Cara menyimpan kikir

2. Skrap Tangan

Sekrap tangan bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan penggunaannya. Pengerjaan penyekrapan dapat menghilangkan noda-nodatanda-tanda pada permukaan benda kerja untuk menghasilkan permukaan yang licin dan rata sehingga mencapai ukuran yang tepat. Skrap tangan digunakan untuk menghasilkan permukaan halus dan rata dengan ketelitian tinggi pada benda kerja, dan menghasilkan gambar-gambar efek yang sangat indah pada permukaan benda kerja PENCEGAHAN KECELAKAAN SAAT MENGGUNAKAN KIKIR 1. Jangan menggunakan kikir yang tidak bertangkai 2. Jangan menggunakan kikir dengan tangkai yang longgar atau pecahrusak 3. Periksa apakah kikir benar-benar terikat secara kuat pada tangkainya 4. Gunakan kikir sesuai dengan fungsinya 5. Meletakkan kikir jangan ditumpuk dengan benda kerja atau alatperkakas lainnya. 315 tanpa mengurangi kehalusan dan kerataannya. Pemakai skrap tangan hanya apabila mesin-mesin gerinda, freis, skrap dan mesin poles tidak lagi dapat digunakan, seperti pada pekerjaan: a. Penghalusan permukaan bantalan-bantalan poros atau tempat kedudukan bantalan atau bearing. b. Perbaikan kehalusan dan kerataan permukaan benda kerja yang sulit, dimana mesin-mesin lainnya tidak dapat lagi mencapai kehalusan dan kerataan yang diinginkan. c. Pembuatan permukaan cekung yang sangat kecil, dimana tidak ada satu mesinpun yang dapat digunakan. Misalnya tempat penyimpanan minyak pelumas pada bantalan poros. Maksud pembuatan cekungan tersebut adalah agar minyak pelumas dapat selalu tersedia untuk melumasi poros yang meluncur pada bantalan, sehingga gesekan antara poros dan bantalan dapat dihindari. d. Membuat efek-efek gambar pada permukaan benda kerja, sehingga penampilan benda kerja lebih menarik. Gambar 6.72 Mengasah mata pahat Peralatan skrap tangan adalah sangat sederhana, tetapi dapat digunakan untuk pengerjaan benda kerja dengan kehalusan permukaan yang tinggi. 316 Skrap Rata Bentuk skrap rata adalah menyerupai bentuk pahat rata pada kerja kayu. Mata potongnya sedikit radius. Skrap rata terbuat dari baja perkakas dengan jalan ditempa dan untuk membuat mata potongnya dengan jalan digerinda atau diasah. Mata potongnya dikeraskan dan ditempering. Pengasahan setelah digerinda dilakukan pada batu asahan, dilakukan secara manual. Pengasahan tersebut untuk membentuk radius pada mata potongnya. Bentuk skrap rata ada dua, pertama berbentuk rata sampai kebadannya, dan yang satunya lagi adalah bentuk rata mata potongnya, tetapi badannya dibuat bengkok. Skrap Setengah Bulat Disebut skrap setengah bulat, karena mata potongnya berbentuk setengah bulat, dengan dua sisinya merupakan mata potong. Skrap jenis ini digunakan khusus untuk menghaluskan permukaan dengan bentuk setengah bulat atau bentuk melengkung lainya. Gambar 6.73 Skrap rata Skrap Segitiga Skrap ini disebut skrap segitiga karena mata potongnya terdiri dari tiga sisi yang membentuk bentuk segi tiga, dimana ujung ketiga sisi tersebut bersatu menjadi satu titik atau berujung tajam. Pemakaian skrap jenis ini terutama untuk membuang sisi-sisi yang tajam pada lubang hasil pengeboran, serta bidang-bidang permukaan lengkung lainnya. Skrap ini juga dapat digunakan untuk memperluas lubang. Untuk pekerjaan penghalusan permukaan benda kerja dari bahan yang keras, 317 maka dibutuhkan skrap tangan dengan mata potongnya dari bahan semented karbida. Gambar 6.74. Skrap setengah bulat Gambar 6.75 . Skrap mata segi tiga Mengasah Mata Potong Skrap Tangan Skrap tangan setelah digunakan untuk menghaluskan permukaan akan tumpul, maka ia perlu diasah kembali agar dapat digunakan untuk melakukan penghalusan permukaan benda kerja kembali. Pengasahan mata potong skrap tangan dilakukan pada mesin gerinda, baik gerinda meja maupun gerinda lantai. Gunakan batu gerinda dengan butir halus, dan harus diingat bahwa sewaktu pengerindaan tidak boleh timbul panas yang berlebihan, sebab panas yang berlebihan akan mengakibatkan perubahan struktur mikro bahan mata potong, sehingga menjadi lunak. Langkah-langkah pengasahan mata potong skrap tangan adalah sebagai berikut: a. Gerinda sisi potongnya hingga tajam. b. Setelah tajam, selanjutnya ratakan kembali hasil pengerindaan dengan menggunkan batu asah yang sangat halus butir asahnya oil stone. Pilih batu asah yang bersih, bebas dari beram. c. Lakukan pengasahan dengan cara mata potongnya tegak lurus dan datar terhadap batu gerinda. 318 d. Tempatkan sisipotongnya 45 derajat, terhadap gerakan pengasahan. Pengasahan dilakukan secara perlahan-lahan dan tidak memberikan penekanan yang terlalu besar. Lalu periksa hasil pengasahan. e. Tekan dengan ringan selama pangasahan f. Lakukan secara berulang-ulang, sehingga bekas penggerindaan pada mesin gerinda akan hilang g. Baliklah skrap keposisi pertama dan ulangi langkah 4 dan langkah 5. h. Setelah selesai pengasahan, tajamkan mata potongnya dengan cara menggerakan skrap secara melingkar. Gambar 6.76 Macam-macam Skrap Gambar 6.77 Gerakan pengasahan pada batu asah Gambar 6.78 Menajamkan mata potong 319 Menyekrap rata Gambar 6.79 Menyekrap rata a. Siapkan benda kerja dan skrap rata yang tajam. b. Buang sisi-sisi benda kerja yang tajam dan bersihkan permukaannya dari kotoran, seperti minyak atau karat dengan menggunakan bahan pembersih. c. Taburkan pewarna pada meja perata. Kemudian geserkan permukaan benda kerja yang telah bersih pada meja perata. Dengan demikian permukaan benda kerja yang tinggi akan berwarna, sedangkan permukaan yang rendah tidak kena warna. Permukaan yang berwarnalah yang akan diskrap. d. Jepit benda kerja pada ragum, dengan posisi permukaan yang akan dikerjakan menghadap ke atas. Penjepitan dilakukan secara datar. e. Lakukan penyekrapan pada daerah yang berwarna, dengan jalan menekankan mata potong skrap dan gerakan perlahan-lahan kea rah depan sepanjang 3 sampai 3,5 cm. Lakukan secara berulang- ulang, sehingga permukaan menjadi rata. Gerakan ke depan adalah gerakan pemotongan, bagi skrap rata, sedangkan skrap berbentuk bengkok gerakan kebelakang adalah gerakan pemakanan. f. Setelah selesai melakukan penyekrapan periksa kembali hasil penyekrapan dengan cara seperti pada langkah 3. 320 g. Apabila hasil pemeriksaan ternyata masih ada daerah yang masih tinggitidak rata, maka lakukan penyekrapan kembali. h. Menyekrap dengan skrap setengah bulat i. Persiapkan benda kerja dan alatnya j. Laburlah suatu poros dengan pewarna. Geserkan benda kerja pada poros. Angkat benda kerja dan periksa bagian permukaannya. Bagian yang terkena warna adalah daerah yang akan diskrap. k. Jepit benda kerja pada penjepitragum. l. Lakukan penyekrapan dengan jalan menempatkan mata potong pada daerah yang berwarna. Gerakan sambil ditekankan agar mata potong dapat melakukan pemakanan. m. Lakukan secara berulang-ulang hingga rata, dan periksa kembali seperti langkah kedua . n. Setelah semua selesai, sekali lagi periksa kerataan penyekrapan seperti langkah

3. Penyiku dan Perata