Integrasi Pasar Beras Philipina Integrasi Pasar Beras Thailand

persen maka harga beras Indonesia bulan berikutnya akan turun sebesar -0,33 persen sebagaimana persamaan regresi berikut ini: RIDOM = 1,28858920657RIDOM-1 – 0,332425640319RIDOM-2 Harga beras Indonesia pada saat ini RIDOM dipengaruhi oleh harga beras pada periode sebelumnya RIDOM -1 dan RIDOM -2. Selain itu harga beras Indonesia tidak dipengaruhi secara signifikan oleh harga beras Philipina, Thailand dan Vietnam sehingga tidak terjadi integrasi spasial antara ketiga pasar regional Asia Tenggara. Menurut Goletti, 1995 apabila pasar tidak terintegrasi berarti pasar tersebut mengalami segmentasi. Pasar yang tersegmentasi berarti memiliki kekuatan sendiri dalam mempengaruhi harga masing-masing. Selanjutnya menurut Jha dan Srinivasan 2000 dalam Ghosh 2011 menyatakan bahwa mengurangi intervensi pemerintah dalam perdagangan domestik dan internasional terhadap komoditas pertanian dan menjaga stabilitas harga berdampak positif bagi kesejahteraan. Intervensi pemerintah cenderung mendistorsi harga pasar spasial karena harga tidak efisien dan pasar regional tetap tersegmentasi. Intervensi tersebut dapat melindungi pasar regional dari satu sama lain dan sebagai hambatan bagi integrasi pasar spasial. Pasar yang terintegrasi secara spasial memungkinkan sinyal harga dan informasi ditransmisikan secara lancar dan kekuatan pasar untuk menentukan harga.

4.2.5.2. Integrasi Pasar Beras Philipina

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel dependen harga beras Philipina RIPHI secara signifikan dipengaruhi oleh RIPHI-1, RIPHI-2, sebagaimana persamaan regresi berikut ini: RIPHI = 1,35139181858RIPHI-1 – 0,394542004912RIPHI-2 Universitas Sumatera Utara Koefisien lag pertama -1 dengan elastisitas harga beras Philipina sebesar 1,35, berarti apabila harga beras Philipina pada bulan lalu naik satu persen maka harga beras Philipina bulan berikutnya akan naik sebesar 1,35 persen, Koefisien lag kedua -2 juga merambat kepada harga beras Philipina dengan elastisitas harga beras Philipina sebesar -0,39, artinya jika harga beras Philipina dua bulan lalu turun satu persen maka harga beras Philipina bulan berikutnya akan turun sebesar -0,39 persen. Sama halnya dengan pasar Indonesia, pasar beras Philipina juga tersegmentasi. Pasar yang tersegmentasi berarti memiliki kekuatan sendiri dalam mempengaruhi harga pasar sendiri, misalnya harga beras Philipina pada saat ini RIPHI hanya dipengaruhi oleh harga beras pada periode sebelumnya RIPHI -1 dan RIPHI -2, atau dengan kata lain harga beras konsumen pada saat ini hanya dipengaruhi oleh harga beras sebelumnya. Selain itu harga beras Philipina tidak dipengaruhi oleh harga beras Indonesia, Thailand dan Vietnam sehingga tidak terjadi integrasi spasial antara ketiga pasar regional Asia Tenggara.

4.2.5.3. Integrasi Pasar Beras Thailand

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel dependen harga beras Thailand RITHA secara signifikan dipengaruhi oleh RIPHI -1, RIPHI-2 dan RITHA- 1 sebagaimana persamaan regresi berikut ini: RITHA = 0,29696201188RIPHI-1 – 0,279384506826RIPHI-2 + 1,02046644081RITHA-1 Koefisien lag pertama -1 dengan elastisitas harga beras Philipina sebesar 0,29, berarti apabila harga beras Thailand pada bulan lalu naik satu persen maka harga beras Thailand bulan berikutnya akan naik sebesar 0,29 persen. Harga beras Philipina pada lag kedua -2 dengan elastisitas sebesar -0,28, artinya jika harga Universitas Sumatera Utara beras Philipina dua bulan lalu turun satu persen maka harga beras Thailand bulan berikutnya akan turun sebesar -0,28 persen. Harga beras Thailand pada lag -1 dengan elastisitas 1,02, artinya jika harga beras Thailand dua bulan lalu naik satu persen maka harga beras Thailand bulan berikutnya akan naik sebesar 1,02 persen. Pasar beras Thailand terintegrasi dengan pasar beras Philipina, tetapi tidak terintegrasi dengan pasar beras Indonesia dan Vietnam. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Reddy 2006 bahwa Thailand, Bangladesh, Philipina dan Jepang merupakan pembentuk harga di pasar beras Asia. Selanjutnya, Nga dan Lantican 2006 menyatakan tidak ada pasar tunggal yang menjadi pasar acuan dan penghapusan kuota ekspor tidak signifikan dalam menentukan keterkaitan harga beras di kedua negara.

4.2.5.3. Integrasi Pasar Beras Vietnam