2.4.2. Integrasi Pasar Spasial
Integrasi pasar spasial mengacu pada situasi dimana harga komoditas secara spasial dipisahkan oleh pasar yang bergerak bersama-sama dan sinyal
harga serta informasi ditransmisikan perlahan, integrasi pasar spasial dapat dievaluasi dalam hal hubungan antara harga pasar spasial secara terpisah. Sejak
perdagangan regional, arus data komoditas pertanian biasanya tidak tersedia, tetapi harga komoditas pertanian yang diperdagangkan sudah tersedia dan
umumnya dianggap sebagai informasi yang paling dapat diandalkan pada sistem pemasaran di negara berkembang. Studi integrasi pasar telah dibatasi untuk saling
ketergantungan antara harga spasial pasar yang terpisah Ghosh, 2011. Integrasi pasar spasial menunjukkan pergerakan harga, dan secara umum
merupakan signal dari transmisi harga dan informasi diantara pasar yang terpisah secara spasial. Perilaku harga spasial dalam pasar beras regional merupakan
indikator penting dalam melihat kinerja pasar market performance. Pasar yang tidak terintegrasi bisa membawa informasi harga yang tidak akurat yang dapat
mendistorsi keputusan pasar produsen dan konstribusi pergerakan produk menjadi tidak efisien. Analisis ini digunakan dalam integrasi pasar spasial karena pasar
domestik terpisah secara geografis dengan pasar dunia. Keterkaitan harga secara geografis dapat dianalisis secara formal dengan menggunakan model
keseimbangan harga spasial. Model ini memungkinkan untuk mengestimasi net price
yang akan berlaku di masing-masing daerah serta jumlah komoditas yang diperdagangkan diantara daerah yang bersangkutan Ghosh, 2011.
Menurut Ghosh 2011, pengaruh insentif kebijakan yang berbeda akan ditransmisikan ke seluruh pasar regional dalam sistem pasar yang terintegrasi
Universitas Sumatera Utara
dengan baik, pemerintah bisa mendorong pertumbuhan produksi dan memastikan stabilitas harga dengan biaya yang lebih rendah sesuai kebijakan harga yang
dirancang dan rasionalisasi kegiatan dalam ekonomi pangan serta memungkinkan pihak swasta untuk berkontribusi sebanyak mungkin di pasar. Sebagai sinyal
harga yang benar ditransmisikan lancar ke semua pasar, produsen dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap pembelian input, produksi, penjualan,
penyimpanan. Konsumen juga akan diuntungkan karena pasar yang terintegrasi memastikan ketersediaan pangan dan stabilitas harga di tingkat regional.
Tingkat integrasi pasar tidak hanya tergantung pada reformasi kebijakan pertanian, tetapi juga pada tingkat biaya transaksi terutama ditentukan oleh
transportasi, informasi, infrastruktur, fasilitas penyimpanan, dan mekanisme pelaksanaan kontrak. Pemerintah bisa mendorong pertumbuhan pertanian dan
menjamin stabilitas harga pangan dengan membatasi intervensi langsung di pasar pertanian, tetapi meningkatkan perhatian untuk meningkatkan infrastruktur fisik
dan kelembagaan. Ketergantungan pada intervensi langsung pemerintah di pasar dapat dikurangi secara signifikan, jika pemerintah mempromosikan perdagangan
komoditas pertanian yang efisien dengan liberalisasi pasar, meningkatkan jaringan transportasi dan komunikasi, dan menyediakan fasilitas penyimpanan dan
keuangan jangka pendek dan panjang untuk pedagang swasta Ghosh, 2011. Menurut Tomek dan Robinson 1972 konsep integrasi pasar spasial,
ditunjukkan dari hubungan harga antar pasar terpisah secara geografis, dapat dijelaskan dengan menggunakan model keseimbangan spasial Spatial
Equilibrium Model . Model ini dikembangkan dengan menggunakan kurva excess
supply dan excess demand pada dua wilayah yang melakukan perdagangan. Harga
Universitas Sumatera Utara
yang terbentuk pada masing-masing pasar dan jumlah komoditi yang diperdagangkan dapat diduga melalui model ini. Fungsi supply dan demand
digambarkan melalui daerah yang berpotensi surplus potential surplus market dan pasar yang berpotensi defisit potential deficit market. Prinsip yang
digunakan untuk mengembangkan model perdagangan antar daerah digambarkan dengan bantuan diagram yang menunjukkan fungsi supply dan demand dari
masing-masing pasar.
2.4.3. Integrasi Pasar Vertikal