2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
Humaira  et  al, 2014  dalam  penelitiannya  yang  berjudul  “  Penerapan
Model  Pembelajaran  CORE  pada  Pembelajaran  Matematika  Siswa  Kelas  X SMAN  9  Padang”  menyimpulkan  bahwa  pembelajaran  CORE  berpengaruh
terhadap  kemampuan  komunikasi  siswa  yang  ditunjukkan  dari  rata-rata  tes yang  diberikan,  yaitu  76,84.  Selain  itu,  kemampuan  komunikasi  siswa  kelas
eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Dari penelitian Azizah et al,  2012  diperoleh  hasil  bahwa  model  CORE  efektif  dalam  kemampuan
koneksi  matematis  siswa.  Dari  hasil  penelitian  tersebut,  dapat  dikatakan bahwa  model  CORE  memberi  pengaruh  dalam  kemampuan  komunikasi  dan
koneksi  matematika  siswa.  Oleh  karena  itu,  diharapkan  model  CORE  juga dapat  berpengaruh  efektif  terhadap  kemampuan  pemecahan  masalah  dan
percaya diri siswa. Dari  hasil  penelitian
Martyanti  2013  yang  berjudul  “Membangun  Self- Confidence  Siswa  dalam  Pembelajaran  Matematika  dengan  Pendekatan
Problem  Solving ”  menunjukkan  bahwa  terdapat  hubungan  signifikan  antara
pendekatan belajar dengan kepercayaan diri siswa. Dari hasil penelitian yang ada  diharapkan  dengan  penggunaan  model  yang  tepat  akan  menumbuhkan
kepercayaan  diri  siswa  serta  meningkatkan  kemampuan  pemecahan  masalah matematika.
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika  merupakan  pelajaran  yang  penting  bagi  siswa.  Matematika juga  memiliki  peran  penting  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Pembelajaran
matematika dengan menggunakan pembelajaran langsung yang diterapkan di SMP  Negeri  1  Karanganyar  masih  menimbulkan  beberapa  permasalahan,
antara lain rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa dan kurangnya kepercayaan  diri  siswa  dalam  pembelajaran  matematika.  Dari  hasil
wawancara  diketahui  bahwa  penggunaan  model  pembelajaran  langsung secara  terus  menerus  mengakibatkan  kejenuhan  dan  kurang  aktifnyan  siswa
dalam pembelajaran. Ketidak aktifan siswa menjadikan siswa kurang percaya atas  kemampuan  yang  dimilikinya.  Selain  itu,  siswa  juga  menjadi  kurang
mampu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dalam  penelitian  ini  digunakan  model  pembelajaran  CORE.  Model
pembelajaran  CORE  adalah  model  pembelajaran  alternatif  yang  dapat digunakan  untuk  mengaktifkan  siswa  dalam  membangun  pengetahuannya
sendiri  Azizah,  2012:102.  CORE  berasal  dari  singkatan  empat  kata connecting,  organizing,  reflecting,  dan  extending.  Penggunaan  model
pembelajaran  CORE  sejalan  dengan  teori  Piaget  yaitu  belajar  aktif,  belajar melalui interaksi sosial, dan belajar melalui pengalaman sendiri.
Kegiatan  diskusi  yang  terjadi  dalam  pembelajaran  berdasarkan  teori Vigotsky.  Namun,  penggunaan  model  pembelajaran  belum  tentu  bisa
menghasilkan  yang  diinginkan.  Oleh  karena  itu,  diperlukan  media  sebagai pendukung  model  yang  digunakan.  Penggunaan  media  dalam  pembelajaran
sejalan  dengan  teori  J  Bruner.  Dalam  penelitian  Azizah  et  al,2012
menunjukkan  bahwa  model  CORE  efektif  dalam  kemampuan  koneksi matematis  siswa.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  ketuntasan  belajar  siswa  baik
secara individual maupun klasikal. Penggunaan  model  pembelajaran  CORE  dan  media  kartu  kerja  pada
penelitian  ini  diharapkan  kemampuan  pemecahan  masalah  matematika  dan kepercayaan  diri  siswa  lebih  baik  dibandingkan  dengan  kemampuan
pemecahan  masalah  dan  kepercayaan  diri  siswa  yang  menggunakan pembelajaran  CORE  dan  pembelajaran  langsung.  Untuk  memperjelas
kerangka berpikir ini, disajikan dalam bagan berikut.
Model pembelajaran
CORE Permasalahan khusus :
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa rendah.
Kepercayaan diri siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran rendah.
Permasalahan umum : Pembelajaran masih berpusat pada
guru sehingga proses pembelajaran belum berlangsung secara interaktif.
. Pembelajaran matematika pada
dasarnya harus melibatkan siswa secara aktif
Data Lapangan : Hasil wawancara dan
observasi. Data nilai UAS Matematika
siswa kelas VIII.
Model pembelajaran CORE + Kartu Kerja
Model pembelajaran biasa di sekolah penelitian
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Indikator keberhasilan : 1. Kemmpuan pemecahan masalah
matematika 2. Kepercayaan diri
Indikator keberhasilan : 1. Kemmpuan pemecahan masalah
matematika 2. Kepercayaan diri
Dibandingkan Pengujian hipotesis
Gambar 2.5 Skema Kerangka berpikir
2.4 Hipotesis