PERSEPSI TERHADAP KEAMANAN PANGAN

D. PERSEPSI TERHADAP KEAMANAN PANGAN

Menurut Cohen 1981, persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya rangsangan yang mengenai organ sensori dari seorang individu. Di dalam proses persepsi, seorang individu akan menyusun dan menerjemahkan rangsangan sensori sehingga dikembangkan suatu pengertian tersendiri akan dunia di sekitarnya. Rangsangan stimulus adalah energi dari dalam tubuh yang dapat merangsang bagian-bagian tubuh untuk memproduksi suatu efek dalam makhluk hidup itu sendiri. Sedangkan sensasi sensation adalah akibat, pengertian atau terjemahan dari rangsangan yang terjadi secara langsung dan cepat menciptakan suatu sikap dan perilaku. Persepsi adalah interpretasi dari sensasi, sehingga persepsi dapat diartikan juga sebagai proses kompleks yang dipilih, disusun dan diterjemahkan oleh individu serta merangsang panca indera untuk menghasilkan gambaran yang mempunyai arti dan saling berhubungan Gambar 1. Gambar 1. Proses terjadinya persepsi Persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya dan secara substansi bisa sangat berbeda dengan realitas, dengan kata lain persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar juga keadaan individu yang bersangkutan. Persepsi memiliki sifat subjektif karena setiap orang akan memandang suatu objek atau situasi dengan cara yang berbeda-beda Setiadi, 2003. Stimulus Persepsi Sensasi Organ Sensori Pengertian Sikap dan perilaku Menurut Robbins 2002, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi kedalam tiga bagian, yaitu: 1 faktor situasi meliputi waktu, keadaan pekerjaan dan keadaan sosial, 2 faktor si pengamat sendiri seperti sikappendirian, alasan yang mendasarimotivasi, perhatianminat, pengalaman, dan harapan, serta 3 faktor target meliputi sesuatu kesenangan yang baru, gerakan dan suara. Ulfa 2002 menambahkan bahwa pengalaman masa lampau mempengaruhi setiap hipotesis persepsi yang dibentuk. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pratomo 2002, diketahui bahwa secara umum persepsi konsumen terhadap keamanan pangan jajanan berbeda- beda, tergantung pada usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan, dan pengeluaran. Dari hasil tersebut juga dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen mengetahui tentang keamanan pangan namun konsumen kurang waspada dan kurang memperhatikan keamanan dan aspek nutrisi dari pangan jajanan.

III. METODOLOGI PENELITIAN